Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Selasa, 28 Nov 2023, 20:29 WIB

Penerapan Prinsip Persatuan dalam Keberagaman Sejak Dini Lahirkan Generasi  Cinta Damai

keberagaman

Foto: istimewa

JAKARTA - Tahun ini dunia memperingat 75 tahun Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (Universal Declaration of Human Rights/UDHR). Seluruh warga dunia diharapkan memiliki peran positif dalam memajukan Hak Asasi Manusia (HAM, dan terus menjalani kehidupan berdasarkan prinsip-prinsip tersebut sehingga dunia menjadi semakin baik.

Sebagai penyedia penyedia pendidikan kelas dunia dan sekolah interkultural Sampoerna Academy menyatakan telah sering menggelar program terkait pengembangan karakter anak sejak dini. Seperti perayaan United Nation Day (UN DAY) lalu sekolah ini turur mengusung tema global, yaitu Equality, Freedom and Justice for All.

"Tema tersebut melambangkan dan menyuarakan hak asasi manusia serta perjuangan menuju kesetaraan, kebebasan dan keadilan sesuai dengan relevansinya terhadap anak, untuk mencapai persatuan dalam keberagaman," kata Kepala Sekolah Sampoerna Academy Kampus BSD Aisha Bibi, melalui siaran pers Selasa (28/11).

Ia menerangkan, pemilihan tema kali ini juga relevan dengan 75 tahun UDHR. Tahun ini Sampoerna Academy memperkenalkan prinsip dasar solidaritas, inklusivitas, dan cinta damai pada anak sejak dini harus menjadi komitmen institusi pendidikan.

"Sampoerna Academy secara konsisten terus mengenalkan keberagaman budaya sejak dini demi mendorong mereka memiliki pikiran yang terbuka terhadap dunia. Hal ini sangat diperlukan bagi mereka dalam pembentukan karakter sehingga mereka dapat menjadi individu yang berpartisipasi dalam perdamaian dunia," ungkap Aisha.

Sampoerna Academy menerapkan pembelajaran yang berfokus pada pedagogi STEAM yang memandu siswa untuk menjadi pembelajar seumur hidup(lifelong learner)sehingga mampu bersaing, unggul, serta menjadi pemimpin masa depan. Dalam memperkenalkan keberagaman, Sampoerna Academy menggunakan konsephome country, adopted countrydanhouse countrysehingga dapat lebih mudah dipahami karena para murid berasal dari berbagai daerah maupun negara.

Semangat keberagaman dan persatuan ini dirayakan oleh Sampoerna Academy dengan beberapa kegiatan di masing-masing sekolah, yaitu parade bendera, kesenian, pakaian, makanan, serta kerajinan tangan dari berbagai negara. Ini tentunya memaknai semangat menghargai keberagaman oleh para siswa, salah satunya di Sampoerna Academy Kampus BSD ini.

"Para siswa dari tingkat Early Learning/PAUD hingga Sekolah Menengah Pertama sangat antusias berpartisipasi mewakili berbagai negara di dunia dengan memperkenalkan pakaian tradisional, makanan, serta kerajinan tangan dari negara tersebut. Selain itu para siswa juga menunjukkan bakat dan kreativitas melalui tarian dan drama musikal dari berbagai negara," tambah Aisha.

Sampoerna Academy melibatkan pihak eksternal untuk menegaskan komitmennya dalam membentuk karakter anak dengan pemikiran global melalui acara Mommy & Me. Acara ini menghadirkan berbagai aktivitas menarik, seperti InteractiveStory TimedanArt Tim (Making Earth Craft)yang dapat mengajarkan anak untuk menghargai perbedaan budaya.

Aktivitas lainnya adalahSensory Playyang dapat membantu anak mengembangkan rasa empati dan toleransi. Terakhir adalah aktivitasGym Time (Ribbon Dance)yang dapat mengajarkan anak berpikir kritis dan kreatif.

Rangkaian kegiatan dan tema keberagaman (diversity) yang diangkat diharapkan dapat menanamkan kesadaran para orang tua akan pentingnya pembentukan karakter anak dengan pemikiran global dan membantu anak memahami keberagaman budaya, sehingga anak dapat beradaptasi dengan keberagaman budaya di masa depan.

"Melalui berbagai program yang telah kami lakukan, harapan kami dapat terus menanamkan konsep keberagaman dan menghargai perbedaan secaraopen minded, demi terwujudnya persatuan dan perdamaian dunia. Sebagai lembaga pendidikan, kami selalu membantu dan memfasilitasi siswa untuk berpikir lebih holistik dan mendorong mereka menjadi pemecah masalah untuk membentuk karakter menjadi warga dunia," tutup Aisha.

Redaktur: Aloysius Widiyatmaka

Penulis: Haryo Brono

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.