Penemuan Termometer Ubah Dunia Pengobatan
Ahli kimia dapat melakukan eksperimen dan mencatat temuan mereka, yang kemudian dapat dikomunikasikan kepada pihak lain yang mengetahui bahwa suhu yang tepat kini dapat direplikasi di laboratorium mereka sendiri.
Pada akhir abad ke-18, dibuatlah termometer yang dapat mencatat suhu terendah dan tertinggi dalam periode tertentu. Hal ini dilakukan dengan memasukkan pegas kecil ke dalam tabung termometer yang didorong ke atas atau ke bawah oleh pergerakan air raksa, tetapi kemudian tetap pada posisinya ketika suhu berubah lagi dan air raksa ditarik kembali.
Pada 1860, William Siemens (1823-1883) mengembangkan termometer hambatan listrik. Prinsipnya adalah, jika suhu suatu logam berubah, hambatan listriknya juga berubah. Termometer jenis ini dikembangkan lebih lanjut oleh Hugh Callendar (1863-1930) sekitar tahun 1890.
Teknologi untuk termometer juga terus berkembang. Merkuri beracun selalu menjadi masalah jika termometer rusak secara tidak sengaja, sehingga diganti dengan paduan logam yang lebih aman. Pada abad ke-21, para ilmuwan menggunakan termometer yang mengandung bahan seperti platina yang dapat digunakan untuk mengukur hambatan listrik dengan cermat.
Ada lagi termometer yang menggunakan cahaya infra merah, suara, magnet, atau perluasan strip logam kecil untuk menghasilkan pengukuran yang kisaran suhunya lebih luas daripada yang mampu dilakukan termometer cair. hay/I-1
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya