Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sejarah Mesopotamia

Direlokasi dari Ancaman Kerusakan

Foto : afp/ JUSTIN TALLIS
A   A   A   Pengaturan Font

Museum Pergamon di Berlin, Jerman, menampilkan Gerbang Ishtar dari era Babilonia. Sebuah mahakarya arsitektur dengan tinggi 14 meter dihiasi dengan relief batu bata mengkilap berwarna biru, merah, dan kuning.

Museum Pergamon di Berlin, Jerman, menampilkan Gerbang Ishtar dari era Babilonia. Sebuah mahakarya arsitektur dengan tinggi 14 meter dihiasi dengan relief batu bata mengkilap berwarna biru, merah, dan kuning.

Di Museum Pergamon Berlin, mungkin banyak orang bertanya bagaimana keajaiban Babilonia ini bisa ada di sana padahal jarak tempat aslinya mencapai 6.000 kilometer di bagian tengah negara Irak, sebuah kawasan subur yang diapit oleh Sungai Tigris dan Eufrat tempat peradaban modern berasal.

Perjalanan mustahil dari pasir Mesopotamia ke aula museum Eropa adalah bagian dari kisah aneh yang menghubungkan sejarah kuno dengan penjarahan institusional di zaman modern. Terinspirasi oleh kisah Menara Babel dan Taman Gantung Babilonia, arkeolog Robert Koldewey dan arsitek Walter Andrae bekerja dengan German Oriental Society berharap mendapatkan artefak untuk dibawa kembali ke museum di Jerman.

Bercita-cita untuk mengungkap kota Babilonia dalam dongeng yang dibangun kembali oleh Nebukadnezar II (604 hingga 562 SM) pada abad keenam SM, apa yang mereka temukan adalah impian seorang arkeolog yang menjadi kenyataan. Penemuan mereka yang paling mengesankan adalah penggalian Gerbang Ishtar pada 1902, dihiasi dengan relief batu bata mengkilap berwarna biru, merah, dan kuning.

Berfungsi sebagai pintu masuk seremonial ke kota kuno Babilonia, salah satu kota metropolitan terbesar di dunia kuno, gebang ini menandai dimulainya Jalan Prosesi Babilonia. Setelah kekalahan Raja Persia Darius III pada 331 SM, Babel secara bertahap ditinggalkan, dan Gerbang Ishtar tersembunyi di bawah lanskap gurun Irak modern.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top