Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Jum'at, 28 Jun 2024, 06:10 WIB

Penemuan Sirkulasi Darah Dorong Revolusi Ilmiah

Foto: afp/ OSCAR DEL POZO

Di tengah keterbatasan teknologi, membangun teori tentang sirkulasi darah dalam tubuh merupakan tantangan. Penjelasan William Harvey terkait peredaran darah merupakan prestasi penting dalam revolusi ilmiah.

Sistem sirkulasi darah pada tubuh manusia ditemukan oleh dokter dan ahli anatomi Inggris bernama William Harvey (1578-1657) pada tahun 1628. Ia berhasil menentukan hubungan antara sistem darah arteri dan vena dengan kontraksi jantung yang teratur.

Penemuan tersebut, yang merupakan salah satu yang terpenting dalam revolusi ilmiah. Apa yang disampaikan Harvey menggantikan pandangan yang berlaku tentang sistem darah yang telah dianut sejak jaman dahulu.

Karya Harvey mengilhami penelitian lebih lanjut tentang sistem peredaran darah khususnya hubungannya dengan paru-paru. Sementara metodenya dalam menggunakan eksperimen dan bukti untuk mendukung teorinya menjadi praktik ilmiah standar.

William Harvey lahir di Folkestone, Inggris, pada tanggal 1 April 1578, sebagai putra seorang peternak domba yang makmur. Harvey belajar di King's School di Canterbury dan kemudian di Gonville Caius College, Universitas Cambridge dan lulus pada tahun 1597.

Dari tahun 1600 hingga 1602, ia belajar kedokteran di Universitas Padua di Italia. Perguruan tinggi ini menjadi tempat paling penting bagi penelitian Harvey selanjutnya yaitu praktik pembedahan hewan yang jauh lebih umum daripada di Inggris.

Sekembalinya ke Inggris dari tahun 1609, ia bekerja sebagai dokter di Rumah Sakit Saint Bartholomew di London. Harvey menjadi sangat terkenal sehingga ia diangkat menjadi dokter bagi Raja James I dari Inggris (memerintah tahun 1603-1625) dan Charles I dari Inggris (memerintah tahun 1625-1649).

Dalam kariernya yang gemilang, Harvey diangkat menjadi anggota London College of Physicians pada tahun 1607. Ketertarikan dan keterampilannya mengenai anatomi dibuktikan dengan pengangkatannya pada tahun 1615 ke posisi dosen Lumleian di bidang Anatomi dan Bedah, sebuah jabatan yang dipegang seumur hidup.

Peran dosen tetap berarti bahwa Harvey melakukan banyak pembedahan demonstrasi untuk mahasiswa, dokter bedah, tukang cukur, dan siapapun yang ingin menghadiri persidangan, yang diadakan di tempat melingkar dan dingin yang dikenal sebagai teater anatomi.

Pentingnya darah bagi tubuh manusia telah diketahui sejak jaman dahulu kala ketika darah dianggap sebagai salah satu dari empat cairan vital dalam tubuh. Namun, darah kurang dipahami baik mengenai tujuannya (kecuali secara umum sebagai pembawa nutrisi) maupun unsur-unsur penyusunnya.

Satu hal yang menjadi praktik umum adalah meringankan penyakit pasien dengan cara flebotomi yaitu pertumpahan darah. Dengan membebaskan pasien dari sejumlah besar darah menggunakan berbagai metode, mulai dari instrumen tajam hingga lintah, menjadi perawatan medis standar. Tapi cara ini jarang berhasil yang biasanya tidak memberikan kelegaan bagi pasien.

Bukti fisik sistem kardiovaskuler telah dikenal sejak zaman dahulu berkat pembedahan dan pembedahan hewan, khususnya penelitian dokter Yunani bernama Galen (129-216 M). Ia percaya darah (darah arteri tampak lebih merah daripada darah vena) mengalir melalui pori-pori kecil dari satu sisi jantung ke sisi lainnya.

Galen masih memegang monopoli pengetahuan tentang masalah ini hingga Harvey melakukan investigasi. Ada beberapa perantara dalam perjalanan penemuan ini, terutama Leonardo da Vinci (1452-1519), yang membuat sketsa pribadi sistem kardiovaskular.

Sementara itu ilmuwan Spanyol, Michael Servetus (1511-1553), menyatakan darah mengalir melalui paru-paru. Namun apa yang disampaikan dianggap sebagai ajaran sesat. Namun saat itu hubungan pasti antara jantung, paru-paru, dan darah masih belum jelas. Masalah utamanya adalah bahwa jantung yang hidup dan berdetak tidak dapat dilihat dan dipelajari atau hanya dapat dilihat bekerja selama beberapa detik selama pembedahan hewan. Akibatnya penyelidikan praktis harus dipadukan dengan hipotesis teoritis.

Di Italia, beberapa pemikir mulai mendekati masalah tentang bagaimana sistem darah bekerja. Andrea Cesalpino (1524-1603) mengemukakan bahwa darah terus mengalir melalui paru-paru dan menyebut proses ini sebagai 'sirkulasi'. Ahli biologi Italia penting lainnya adalah Hieronymus Fabricius dari Aquapendente (1533-1619), yang dipengaruhi oleh pendekatan Aristoteles (384-322 SM), dan karyanya baru saja mendapatkan kembali minat ilmiah, mulai meneliti semua spesies bukan hanya yang mirip dengan manusia.

Fabricius menambahkan pengamatan katup (yang disebutnya 'pintu kecil') yang mengendalikan aliran darah dalam pembuluh darah dan mencegah kaki mengalami kelebihan pasokan ke dalam tubuh. Pengamatan ini mulai menghilangkan bayangan keraguan yang mendalam tentang bagaimana darah bergerak di seluruh tubuh.

"Jalur darah melalui tubuh adalah salah satu masalah tertua dan paling rumit dalam bidang kedokteran, dan solusi akhirnya oleh William Harvey dianggap sebagai penemuan medis dan biologis terpenting dari revolusi ilmiah," ungkap sejarawan bernama W E Burns.

Metodologi dan Teori Harvey

Harvey tidak hanya mempelajari karya akademis internasional yang ada dan terbaru tentang subjek tersebut, tetapi juga melakukan pemeriksaan ekstensifnya sendiri terhadap jantung pada mayat manusia dan banyak hewan lainnya melalui pembedahan hewan yang tak terhitung jumlahnya.

Harvey melanjutkan pekerjaan ini di Inggris, mempelajari organisme secara mendetail mulai dari serangga di bawah mikroskop hingga reptil di laboratorium hingga rusa di taman kerajaan. Harvey, dengan menggabungkan pengetahuan praktisnya tentang anatomi yang diperoleh selama bertahun-tahun dari kuliah universitasnya, ruang pembedahan di rumah, dan di lapangan, mulai merumuskan teori terobosannya sendiri.

Harvey bahkan memanfaatkan pengalaman praktis para tukang daging di rumah pemotongan hewan, yang dapat memberitahu dia bahwa arteri harus dipotong untuk menguras darah hewan dengan benar, jika tidak maka vena akan tetap penuh.

Harvey pun mulai memeriksa setiap bentuk kehidupan dan setiap bagian dari setiap organisme. Dalam pengertian ini, Harvey mencari kebenaran dengan cara penyelidikan sejati Aristoteles yang tidak melewatkan satu hal pun. Di atas segalanya, ia tertarik pada penyelidikan empiris praktis selain memperoleh pengetahuan teoritis dari buku. Namun, Harvey bukanlah seorang peneliti revolusioner atau orang yang mendahului zamannya. Sebaliknya, ia adalah seorang peneliti yang cermat yang bermaksud menemukan bukti dunia nyata, seperti yang dijelaskan di sini oleh Dictionary of the History of Science.

Karya Harvey telah lama dianggap sebagai hal yang penting, sebuah kemenangan bagi ilmu pengetahuan baru dari revolusi ilmiah abad ke-17. Namun, ia sangat tradisional, mendalami anatomi fungsional, sama sekali bukan mekanis seperti yang kemudian ia tunjukkan.

Pada tahun 1616, ia memberi kuliah tentang gerakan jantung, menguraikan pandangannya berdasarkan pembedahan dan pembedahan hewan tentang peristiwa siklus jantung dan hubungan antara sistol dan diastol jantung dan arteri.

Metode Harvey mungkin tidak revolusioner, tetapi teorinya yang matang tentu saja revolusioner. Harvey mengemukakan ide-idenya dalam De Motu Cordis et Sanguinus (Tentang Gerakan Jantung dan Darah), yang diterbitkan pada tahun 1628. Bagi Harvey, ada tiga poin bukti sirkulasi darah yang teratur di sekitar tubuh manusia:

Jantung adalah pompa berotot, yang secara berirama terisi dengan darah (diastol) dan kemudian berkontraksi (sistole) dengan adanya katup di jantung untuk memastikan aliran darah hanya mengalir ke satu arah. Semua darah mengalir melalui paru-paru dan bukan hanya sebagian saja, seperti yang diperkirakan sebelumnya. hay/I-1

Redaktur: Ilham Sudrajat

Penulis: Haryo Brono

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.