Penembakan di Sekolah Brazil Tewaskan 4 Orang, Pelaku Anak Polisi Pakai Simbol Nazi
Sekolah negeri Primo Bitti di Aracruz, Brazil adalah satu dari dua sekolah yang diserang penembak pada 25 November 2022.
Foto: AFP/KADIJA FERNANDESBRASILIA - Penembakan terjadi di sekolah di Brazil pada Jumat (25/11). Korban bertambah menjadi empat orang pada Sabtu (26/11) setelah seorang guru yang terluka dalam serangan dari seorang remaja 16 tahun dengan simbol Nazi meninggal dunia, kata para pejabat.
Pihak berwenang di kota Aracruz, negara bagian Espirito Santo, mengatakan, beberapa dari sekitar 10 orang yang terluka, termasuk tiga guru dan seorang siswa, berada dalam kondisi serius setelah serangan Jumat (25/11) yang mengejutkan negara itu. Setahun terakhir Brazil mengalami peningkatan penembakan di sekolah.
"Sayangnya, tragedi Aracruz belum berakhir," kata Gubernur Renato Casagrande pada Sabtu (26/11).
"Dengan sangat menyesal kami mengkonfirmasi kematian korban lain, guru Flavia Amboss Mercon," cuit gubernur, yang mengumumkan tiga hari berkabung di Espirito Santo.
Penembaknya adalah mantan siswa di sekolah umum. Dia menembaki sekelompok guru, menewaskan dua orang, dan melukai sekitar sembilan orang lainnya.Dia kemudian pergi ke sekolah swasta terdekat, membunuh seorang gadis remaja, dan menyebabkan beberapa orang terluka.
Pelaku telah ditangkap dan akan menghadapi dakwaan pembunuhan dan percobaan pembunuhan berat, kata polisi Espirito Santo.
Kerabat dari tiga orang lainnya yang tewas mengadakan kebaktian pada hari Sabtu, menurut media Brazil.
"Putri saya selalu ringan dan penuh cinta. Saya kehilangan putri saya untuk dibenci," kata Thais Sagrillo, ibu dari gadis 12 tahun yang terbunuh, kepada Globonews.
Serangan itu merupakan penembakan di sekolah ke-12 di Brazil sejak 2002, menurut lembaga penelitian Sou da Paz.
Serangan terbaru memicu seruan untuk reformasi kebijakan senjata. Para kritikus mengecam keputusan presiden Jair Bolsonaro yang melonggarkan peraturan tentang senjata api dan amunisi.
Presiden terpilih Brazil Luiz Inacio Lula da Silva yang sangat kritis terhadap pelonggaran undang-undang kontrol senjata tersebut mengalahkan Bolsonaro dalam pemilihan bulan lalu.
Para pejabat mengatakan, penembak adalah putra seorang polisi. Ia menggunakan dua pistol dalam serangan itu. Keduanya terdaftar atas nama ayahnya, satu senjata dinas dan lainnya adalah senjata yang terdaftar secara pribadi.
Casagrande mengatakan bocah itu tampaknya telah merencanakan serangan itu dengan hati-hati.
Rekaman kamera keamanan yang ditayangkan di media Brazil menunjukkan penembak berlari ke sekolah dengan mengenakan kamuflase gaya militer dan mengacungkan senjata.
Penyelidik mengatakan dia memiliki swastika di seragamnya dan mereka sedang menyelidiki apakah dia memiliki hubungan dengan organisasi ekstremis.
Redaktur: Lili Lestari
Penulis: AFP
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Thailand Ingin Kereta Cepat ke Tiongkok Beroperasi pada 2030
- 2 Incar Kemenangan Penting, MU Butuh Konsistensi
- 3 Polresta Bukittinggi giatkan pengawasan objek wisata selama liburan
- 4 Kepercayaan Masyarakat Dapat Turun, 8 Koperasi Bermasalah Timbulkan Kerugian Besar Rp26 Triliun
- 5 Cegah Kepunahan, Karantina Kepri Lepasliarkan 1.200 Burung ke Alam
Berita Terkini
- Menteri ATR/BPN Akui Keterlibatan Oknum Soal Pagar Laut Bekasi
- Ekstensifikasi Masih Jadi Solusi Swasembada di Kalbar
- OpenAI: Deepseek Mencoba Meniru Teknologi AI Amerika Serikat
- Transformasi Pertanian Tradisional ke Modern Harus Dilakukan
- Kasihan Sekali, Ratusan Korban Banjir Rorotan Masih Mengungsi di Peti Kemas