Peneliti Identifikasi Hubungan Vaksin mRNA dan Masalah Jantung
Dari kiri: peneliti utama sekaligus wakil direktur program penyakit menular yang baru muncul di Sekolah Kedokteran Duke-NUS, Ooi Eng Eong, ilmuwan riset utama, Eugenia Ong, ilmuwan riset utama, Chan Kuan Rong, dan Paul Tambyah.
Makalah tersebut mengakui batasan utama dari penelitian ini adalah bahwa temuannya didasarkan pada satu kasus.
Namun, Prof Ooi mengatakan kepada The Straits Times bahwa tidak realistis dan tidak ekonomis untuk merekrut ratusan ribu orang yang dibutuhkan untuk uji klinis, mengingat betapa jarangnya kejadian komplikasi jantung pasca vaksinasi.
"Anda benar-benar harus merekrut seluruh populasi Singapura yang berjumlah lebih dari lima juta orang hanya untuk mendapatkan spesimen langka itu," katanya.
Berbicara di Parlemen pada 9 Mei, Menteri Kesehatan Singapura, Ong Ye Kung, mengatakan sangat jarang terjadi insiden miokarditis setelah orang mendapat vaksin Covid-19, dengan 160 laporan miokarditis dan perikarditis terkait dengan vaksin hingga saat ini, dari lebih dari 17 juta dosis yang diberikan.
Dua kematian akibat miokarditis, seorang wanita berusia 43 tahun dan seorang pria berusia 28 tahun, sejauh ini telah dikaitkan dengan vaksin Covid-19 di Singapura.
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya