Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Peneliti BRIN: Potensi Gempa Bisa Terjadi di 15 Segmen Megathrust di Indonesia

Foto : ANTARA/Sean Filo Muhamad/Youtube BRIN

Tangkapan layar Peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Nuraini Rahma Hanifa saat memaparkan potensi maksimal gempa yang bisa terjadi di 15 segmen megathrust yang ada di Indonesia, dalam gelar wicara yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin (2/9).

A   A   A   Pengaturan Font

Peneliti BRIN paparkan potensi gempa 15 segmen megathrust di Indonesia

JAKARTA - Peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Nuraini Rahma Hanifa memaparkan berbagai potensi maksimal gempa yang bisa terjadi di 15 segmen megathrustyang ada di Indonesia.

"Ada 15 segmenmegathrustyang membentang dari sepanjang pesisir barat Sumatera Selatan, Jawa, sampai selatan Bali, NTT, NTB, di Utara Sulawesi, dan Utara Papua. Memang kalau secara potensinya itu bisa magnitudo-nya sampai 9 ya," kata Rahma dalam gelar wicara yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin.

Rahma memaparkan berbagai potensi tersebut terdapat di segmen Aceh-Andaman dengan potensi 9,2 Magnitudo maksimum (Mmax), Nias-Simeulue 8,9 Mmax, Kepulauan Batu 8,2 Mmax, Mentawai-Siberut 8,7 Mmax, Mentawai-Pagai 8,9 Mmax, Enggano 8,8 Mmax, serta Selat Sunda-Banten 8,8 Mmax.

Kemudian, Jawa Barat 8,8 Mmax, Jawa Tengah-Timur 8,9 Mmax, Bali 9,0 Mmax, Nusa Tenggara Barat (NTB) 8,9 Mmax, Nusa Tenggara Timur 8,7 Mmax, Sulawesi Utara 8,5 Mmax, Filipina-Maluku 8,2 Mmax, Laut Banda Utara 7,9 Mmax, serta Laut Banda Selatan 7,4 Mmax.

Menurut Rahma, gempamegathrustmemiliki ciri khusus yang siklusnya berulang.

"Dari 15 segmenmegathrustini, kita punya sejarah 20 tahun yang lalu persis tahun 2004, kita mengalami gempamegathrustdi Aceh," ujarnya.

Selain gempa Aceh, kata Rahma, gempamegathrustjuga dialami di Pangandaran, Jawa Barat dan Pulau Nias, Sumatera Utara pada 2006 dan Pacitan, Jawa Timur pada 1994 silam.

"Megathrustini gempa yang siklusnya berulang, jadi memang potensi ke depan itu untukmegathrustya dia akan ada, dan akan berulang. Tapi, mungkin memang periode waktunya cukup panjang ya," ujarnya.

Adapun terkait risiko terbesar, kata Rahma, tidak hanya dipengaruhi dengan skala magnitudo terbesar, melainkan juga dipengaruhi dengan seberapa banyak penduduk yang terdapat dalam kawasan di segmen-segmen tersebut.

"Artinya, kalau kita mempertemukan skala gempamegathrustyang besar dengan penduduk yang paling padat, maka risikonya menjadi lebih tinggi di Pulau Jawa ini," ujarnya.

Meski demikian, Rahma menegaskan megathrustbukanlah sebuah bencana, melainkan merupakan fenomena alam yang pasti terjadi, karena fluktuasi dan revolusi bumi yang mengakibatkan dinamika alam.

Untuk itu, ia mendorong kepada seluruh masyarakat Indonesia, baik para pemangku kepentingan terkait maupun seluruh warga untuk bersama-sama memperkuat diri untuk bisa beradaptasi dan mengantisipasi fenomena gempamegathrust, sebagai upaya mitigasi diri dari bencana besar, yang dapat menyelamatkan banyak nyawa manusia.


Redaktur : -
Penulis : Antara, Alfred

Komentar

Komentar
()

Top