Pendidikan Vokasi Jadi Prioritas
GURU TERAMPIL | Presiden Joko Widodo, berbincang dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy saat menghadiri Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2109, di Depok, Jawa Barat, Selasa (12/2). Presiden memerintahkan Kemdikbud memperbanyak jumlah guru terampil guna mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia yang memiliki keahlian dan keterampilan serta mampu bersaing dengan negara lain.
Jalin Kerja Sama
Dalam kesempatan yang sama, Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemdikbud, Hamid Muhammad, menyebutkan bahwa Kemdikbud telah menjalin kerja sama dengan 2.700 industri. "Untuk SMK, kerja sama dengan industri telah dilakukan dengan 2.700 industri yang ada di Tanah Air," katanya.
Dengan kerja sama tersebut, ada tiga hal yang bisa dilakukan yakni siswa SMK melakukan praktik kerja siswa (PKS), guru-gurunya magang di industri dan siswa yang terbaik bisa direkrut saat magang.
Selain itu, kurikulum untuk SMK tidak lagi berdasarkan keinginan Kemdikbud, melainkan berdasarkan permintaan industri sehingga diharapkan lulusan SMK bisa langsung direkrut oleh industri.
Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Masyarakat Kemendikbud, Harris Iskandar, menambahkan, Kemendikbud juga akan melengkapi program kesetaraan dengan pendidikan vokasi. Nantinya, siswa tidak hanya belajar saja mengenai pelajaran pada umumnya, tetapi juga akan dibekali dengan pendidikan vokasi sehingga begitu lulus tidak hanya dapat ijazah, tetapi juga sertifikat.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya