Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Rembuk Nasional Pendidikan | Kemdikbud Jalin Kerja Sama dengan 2.700 Industri

Pendidikan Vokasi Jadi Prioritas

Foto : ANTARA/PUSPA PERWITASARI

GURU TERAMPIL | Presiden Joko Widodo, berbincang dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy saat menghadiri Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2109, di Depok, Jawa Barat, Selasa (12/2). Presiden memerintahkan Kemdikbud memperbanyak jumlah guru terampil guna mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia yang memiliki keahlian dan keterampilan serta mampu bersaing dengan negara lain.

A   A   A   Pengaturan Font

Presiden meminta guru terampil di SMK diperbanyak agar lulusannya bisa langsung siap menghadapi dunia kerja.

DEPOK - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, pendidikan ke depan akan difokuskan ke vokasi. Karena itu, para guru terampil jumlahnya harus lebih banyak ketimbang guru normatif.

"Sekolah vokasi, SMK (Sekolah Menengah Kejuruan), guru-guru harus di-upgrade terutama yang berkaitan dengan kemampuan skill, kemampuan guru dalam melatih siswanya. Guru yang terampil harus lebih banyak dari guru normatif," kata Jokowi saat membuka Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan, di Pusat Pendidikan dan Latihan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) , Sawangan, Depok, Selasa (12/2).

Kepala Negara mengungkapkan, saat ini guru normatif di sekolah vokasi masih mendominasi sekitar 65 persen dibanding guru terampil. Jokowi mencontohkan guru normatif itu adalah guru mata pelajaran Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila, Bahasa Indonesia.

Presiden berharap dengan lebih banyaknya guru-guru terampil, maka para siswa memperoleh mata pelajaran yang bisa diterapkan langsung untuk dunia kerja.
Halaman Selanjutnya....

Penulis : Muhamad Umar Fadloli, Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top