Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pendidikan Nasional | Presiden Soroti Kekerasan di Lingkungan Sekolah

Pendidikan Karakter Jadi PR Besar

Foto : ISTIMEWA

Presiden RI, Joko Widodo.

A   A   A   Pengaturan Font

SAWANGAN - Kasus kekerasan berujung kematian yang dilakukan siswa terhadap gurunya, Ahmad Budi Cahyono, guru kesenian di SMA Negeri I Torjun, Sampang, Madura, menjadi bukti bahwa pendidikan budi pekerti masih menjadi pekerjaan rumah (PR) yang besar di Tanah Air.

"Akhir-akhir ini, kita menyaksikan betapa pendidikan karakter, budi pekerti masih menjadi PR besar dalam proses pendidikan kita. Baru saja kita lihat meninggalnya guru SMA di Kabupaten Sampang, Bapak Ahmad Budi Cahyono, ini menjadi catatan besar kita, ada apa ini? Kenapa ini terjadi?" kata Presiden Joko Widodo dalam sambutannya pada acara Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Pendidikan dan Kebudayan (Pusdiklat Kemendikbud), Sawangan, Depok, Jawa Barat.

Tidak hanya kasus guru Budi, Presiden juga menyebutkan sederet kasus kekerasan lain di lingkungan sekolah, seperti perundungan antarpelajar, juga tawuran antarkelompok pelajar yang juga masih terus terjadi.

Tidak hanya kekerasan, Kepala Negara juga menyinggung masih banyaknya infrastruktur pendidikan, seperti ruang kelas dan sekolah yang tidak layak digunakan. Begitu juga dengan masih buruknya akses pendidikan bagi anak-anak Indonesia yang tinggal di pedalaman.

"Saya sering turun ke kecamatan dan desa, anak-anak putus sekolah masih ada di daerah. Ini tugas kanwil, kepala dinas menyelesaikan masalah ini," tegas Jokowi.

Pembenahan pendidikan, kata Jokowi, harus mendapat perhatian serius dari semua pihak. Sebab, pembangunan sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan menjadi tumpuan dan modal besar bagi bangsa Indonesia untuk memenangkan persaingan global.

Ia menegaskan, seberapa pun melimpahnya kekayaan alam yang dimiliki sebuah negara, tidak akan menjamin tercapainya kesejahteraan dan kesuksesan. Banyak negara yang memiliki SDA melimpah justru jatuh didera kemiskinan, bahkan konflik dan perang saudara. "Bahkan, SDA yang melimpah dapat memanjakan dan membuat kita malas, membuat kita lengah, dan mendorong kita tidak kreativitas," ujarnya.

Terkait pendidikan, Jokowi menegaskan bahwa anggaran yang dicairkan dari pusat ke daerah terus meningkat. Untuk itu, anggaran tersebut harus digunakan dengan baik, bukan hanya diisi dengan program-program rutinitas belaka.

"Saya mengajak agar kita tidak terjebak rutinitas. Sudah bertahun-tahun kita berjalan rutin tanpa ada sebuah pembaharuan dan terobosan," seru Jokowi.

Pelatihan Guru

Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Hamid Muhammad, mengatakan bahwa penguatan pendidikan karakter (PPK) tengah menjadi perhatian di kementeriannya. Salah satunya dilakukan dengan penambahan materi khusus PPK dalam pelatihan guru Kurikulum 2013 (K-13) yang ditargetkan akan selesai pada Juni tahun ini. "Pelatihan guru kali ini materinya disesuaikan dengan PPK, dan penguatan literasi," katanya.

Dari 211 ribu sekolah yang ada di Indonesia, ada 78.891 sekolah yang hingga saat ini belum menerapkan K-13 karena belum dilatihnya guru-guru yang ada di sekolah tersebut. Jumlah guru di 78.891 sekolah tersebut mencapai sekitar 580 guru. "Jadi, 580 ribu guru tersebut akan dituntaskan tahun ini, semua guru sudah mendapat pelatihan K-13 di 2018 ini," terang Hamid. cit/E-3

Komentar

Komentar
()

Top