Pendidikan Dokter Spesialis Perlu Pendekatan Humanis
Aksi Solidaritas Mendukung Langkah Kemenkes dan Polri Usut Tuntas Kasus Perundungan di FK Undip Semarang.
Efek senioritas dan sistem
Sekolah kedokteran spesialis memiliki prevalensi bullying yang tinggi, tidak hanya di Indonesia tapi juga di seluruh dunia. Bahkan, studi di Swedia menunjukkan bahwa selain bullying, mahasiswa PPDS perempuan juga kerap mengalami kekerasan seksual. Artinya, mereka berpotensi mengalami setidaknya dua kali peristiwa traumatis selama menempuh studi.
Menurut data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), sudah ada seribu lebih pengaduan perundungan atau dugaan perundungan dengan sekitar 30% laporan yang terverifikasi sebagai kasus bullying. Merujuk pada data tersebut, praktik bullying sudah jamak terjadi.
Praktik bullying terlihat dari bagaimana peserta didik junior kerap menerima cacian dan makian dari senior, bahkan untuk perintah-perintah personal, seperti mengambil cucian dari penatu, antar-jemput sekolah anak senior, dan membayarkan pajak kendaraan. Selain itu, ada juga praktik yang mengarah pada tindakan kekerasan fisik, mental, dan juga pemerasan terhadap mahasiswa PPDS.
Perundungan yang menjurus pada pemerasan ini menciptakan beban keuangan lain bagi mahasiswa, di luar biaya resmi yang ditetapkan institusi pendidikan. Apabila beban ini tidak dipenuhi, maka akan berdampak pada keberlangsungan studi peserta didik PPDS.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : -
Komentar
()Muat lainnya