Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pendidikan Berbasis "Online"

Foto : Koran Jakarta/Ones
A   A   A   Pengaturan Font

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir, menyatakan bahwa Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan Tinggi Indonesia saat ini masih tertinggal dari negara lain. APK pendidikan Indonesia masih berada pada angka 31,5 persen. Bandingkan dengan Malaysia (37,2 persen), Thailand (51,2), Singapura (82,7), dan Korea (92,4).

Hal ini dmungkinkan karena secara geografis, Indonesia memiliki wilayah yang luas dan terpecah dalam ribuan pulau. Jarak menjadi salah satu hambatan untuk meningkatkan APK pendidikan tinggi di Indonesia.

Nasir mengungkapkan, sistem pendidikan Indonesia harus adaptif dan fleksibel agar relevan dengan tantangan revolusi industri 4.0. Menurutnya, perkuliahan yang selama ini face to face di kelas, jumlah mahasiswa yang diajarkan hanya sedikit. Kelak bila menggunakan digitalisasi bisa lebih luas. Online learning merupakan program strategis dalam menghadapi revolusi industri 4.0 dan meningkatkan APK pendidikan tinggi.

Keberadaan gadget yang sangat dekat dengan masyarakat potensial untuk mengembangkan pendidikan dan menyebarkan informasi secara cepat dalam hitungan menit. Kondisi tersebut sangat efektif jika dimanfaatkan untuk pengembangan pendidikan.

Baca Juga :
Jiwa Kesatria

Menurut Langeveld, pendidikan adalah usaha mempengaruhi dan melindungi anak untuk mencapai pendewasaan diri. Dengan kata lain, pendidikan membantu anak agar lebih cakap melaksanakan tugas hidup sendiri. Hal tersebut sesuai dengan pendapat John Dewey. Katanya, pendidikan adalah proses hidup. Maka, kehidupan sehari-hari adalah sumber kegiatan belajar. Selain itu, Dewey menekankan minat siswa dalam pembelajaran. Anak menjadi pusat penyelenggaraan kegiatan belajar.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top