Pencemaran Bahan Kimia Abadi Meluas di Perairan Eropa
Seorang staf badan lingkungan Bulgaria sedang mengambil sampel air di Sungai Danube pada Oktober 2010 lalu. Pada Selasa (10/12) badan lingkungan UE memperingatkan bahwa kontaminasi bahan kimia abadi di perairan Eropa semakin meluas
Foto: AFP/NIKOLAY DOYCHINOVCOPENHAGEN – Badan lingkungan Uni Eropa (UE) pada Selasa (10/12) memperingatkan bahwa kontaminasi bahan kimia abadi di perairan Eropa sering kali melampaui ambang batas regulasi yang ditetapkan guna mengurangi potensi risiko terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.
Saat memaparkan ikhtisar tentang keberadaan zat perfluoroalkil dan polifluoroalkil (PFAS) yang lazim disebut sebagai bahan kimia abadi, Badan Lingkungan Eropa (EEA) mengatakan perfluorooctane sulfonate (PFOS) yang dilarang pada tahun 2019, saat ini justru telah ditemukan di seluruh perairan Eropa.
“Kita memiliki masalah dengan PFOS, yang bersifat persisten dan meluas,” ucap Nadia Cerioli, seorang pakar di EEA.
EEA mencatat antara tahun 2018 dan 2022 sebesar 51 persen hingga 60 persen PFOS terdapat di sungai, 11 persen hingga 35 persen di danau, dan 47 persen hingga 100 persen perairan pesisir melampaui baku mutu lingkungan untuk PFOS, menurut laporan yang turut ditulis oleh Cerioli.
Laporan tersebut, yang merupakan inventaris pertama di Eropa, menyusun data mengenai konsentrasi PFOS yang dilaporkan yang diklasifikasikan sebagai kemungkinan bersifat karsinogen oleh Organisasi Kesehatan Dunia.
Menurut salah satu penulis laporan yaitu Magnus Lofsted, upaya untuk memetakan dan mendata kontaminasi bahan kimia berbahaya itu saat ini belum lengkap hingga hal ini amat disesalkan. “Semua itu menunjukkan perlunya peningkatan upaya pemantauan PFAS menggunakan metode yang memiliki sensitivitas cukup untuk mendeteksi zat tersebut pada tingkat yang sangat rendah,” ungkap dia. SB/AFP/I-1
Berita Trending
- 1 Akhirnya Setelah Gelar Perkara, Polisi Penembak Siswa di Semarang Ditetapkan Sebagai Tersangka
- 2 Jakarta Luncurkan 200 Bus Listrik
- 3 Krakatau Management Building Mulai Terapkan Konsep Bangunan Hijau
- 4 Kemenperin Usulkan Insentif bagi Industri yang Link and Match dengan IKM
- 5 Indonesia Bersama 127 Negara Soroti Dampak dan Ancaman Krisis Iklim pada Laut di COP29