
Ternyata Lansia Masih Boleh Olahraga Malam, Asalkan yang Aman dan Bermanfaat
Foto: ANTARA/PixabayJAKARTA - Olahraga penting untuk menjaga kesehatan dan kebugaran lansia, tetapi bagaimana jika hanya ada waktu di malam hari? Apakah olahraga itu aman untuk lansia, dan bagaimana caranya agar tetap mendapatkan manfaat bagi tubuh tanpa mengganggu kesehatan?
Perawat Rumah Sakit Universitas Indonesia (RS UI) Dr Ners Dikha Ayu Kurnia, M. Kep., Spesialis Keperawatan Medikal Bedah dalam gelar wicara yang disiarkan secara daring dari studio RS UI Depok, Selasa (18/2), mengatakan olahraga malam bisa dilakukan oleh lansia, asalkan memperhatikan intensitas dan jeda olah raga, serta sesuaikan olahraga dengan hasil pengecekan riwayat kesehatan oleh dokter.
"Hindari olahraga dengan intensitas tinggi terlalu dekat dengan waktu tidur, sebab olahraga berat seperti ini dapat meningkatkan detak jantung dan suhu tubuh, sehingga dapat mengganggu kualitas tidur,” ujar Dikha.
Kedua, beri jeda waktu antara olahraga dan tidur. Idealnya, beri waktu setidaknya 1-2 jam setelah olahraga sebelum tidur. Kemudian jika memiliki kondisi kesehatan tertentu, konsultasikan dengan dokter sebelum berolahraga di malam hari.
Pilihlah jenis olahraga yang aman dan bermanfaat untuk lansia seperti senam aerobik ringan. Olahraga aerobik ringan dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
Selain itu, jalan kaki, yoga, atau tai chi juga bisa menjadi pilihan yang aman dan bermanfaat.
Lakukan olahraga tersebut dengan intensitas sedang dan jangan terlalu memaksakan diri, terutama jika baru mulai berolah raga.
Beri jeda waktu yang cukup antara olahraga dan tidur. Hindari berolahraga terlalu larut malam agar tidak mengganggu kualitas istirahat bagi regenerasi tubuh.
Jika merasa tidak nyaman atau mengalami gejala seperti nyeri dada, sesak napas, atau pusing, Dikha meminta olahraga segera dihentikan dan lakukan istirahat.
"Konsultasikan diri ke dokter jika memiliki kondisi kesehatan tertentu atau ragu tentang jenis olahraga yang sesuai," ujar dia.
Olahraga teratur dapat membantu meningkatkan kekuatan otot dan tulang, sehingga mengurangi risiko osteoporosis dan cedera.
Selain itu, olahraga juga memicu pelepasan endorfin, yaitu hormon yang dikeluarkan tubuh saat berkeringat yang bisa meningkatkan mood dan mengurangi stres.
Kesimpulannya, olahraga malam masih bisa dilakukan oleh lansia, asalkan memperhatikan intensitas, waktu, dan kondisi kesehatan. Senam aerobik ringan adalah salah satu pilihan yang baik, tetapi konsultasikan dengan dokter jika memiliki kondisi kesehatan tertentu.
Dengan olahraga yang teratur dan aman, lansia dapat tetap menjaga kesehatan dan kebugaran secara mandiri di rumah. Ant/I-1
Berita Trending
- 1 Gawat, Kredit Macet Pinjol Kian Mengkhawatirkan, Jumlahnya Sangat Fantastis
- 2 Gagal Eksplorasi, Kampus Urung Kelola Tambang
- 3 Cegah Tawuran dan Perang Sarung, Satpol PP Surabaya Gencarkan Patroli di Bulan Ramadan
- 4 KLH dan Norwegia Bahas Perluasan Kerja Sama Bidang Lingkungan
- 5 Kemensos Akan Tertibkan Pelayanan Lembaga Kesejahteraan Sosial