Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pencegahan Radikalisme Bermula dari Keluarga

Foto : Koran Jakarta/Muhamad Marup

Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak atas Pengasuhan dan Lingkungan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Rohika Kurniadi Sari, dalam acara Sosialisasi Pencegahan Anak dan Keluarga dalam Paham Radikalisme dan Terorisme yang digelar daring, Selasa (13/7).

A   A   A   Pengaturan Font

"Saat ini jumlahnya 189 Puspaga dengan psikolog yang tersebar di seluruh Indonesia. Puspaga memiliki fungsi layanan informasi maupun bimbingan kepada keluarga yang dapat membantu mengoptimalisasikan peran keluarga dalam mencegah tindakan radikalisme dan terorisme terhadap anak dan keluarga," tandasnya.

Sementara itu, Deputi Program Impak dan Kebijakan Save The Children Indonesia, Tata Sudrajat mengatakan timbulnya intoleransi, radikalisme, dan terorisme memiliki kaitan dengan bagaimana pola pengasuhan anak dalam keluarga. Tantangan pola pengasuhan anak dalam keluarga dapat dipengaruhi oleh lingkungan dan pola pikir orangtua.

Dia menilai keluarga yang menganut intoleransi, radikalisme, dan terorisme cenderung memiliki pola asuh yang toxic parent. Kondisi tersebut berisiko tinggi memudahkan paparan radikalisme dan terorisme.

"Sedangkan, keluarga seharusnya memiliki kelekatan, aman, dan menerapkan disiplin positif dalam pola pengasuhan pada anak. Disiplin positif dapat mencegah terpaparnya keluarga dari intoleransi, radikalisme, dan terorisme," jelasnya.

Faktor Penyebab
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top