Pencegahan Radikalisme Bermula dari Keluarga
Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak atas Pengasuhan dan Lingkungan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Rohika Kurniadi Sari, dalam acara Sosialisasi Pencegahan Anak dan Keluarga dalam Paham Radikalisme dan Terorisme yang digelar daring, Selasa (13/7).
Pengasuhan Berbasis Hak
Dalam acara Sosialisasi Pencegahan Anak dan Keluarga dalam Paham Radikalisme dan Terorisme yang digelar daring, Selasa (13/7), Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak atas Pengasuhan dan Lingkungan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), Rohika Kurniadi Sari, mengatakan berbagai persoalan terkait perlindungan dan pemenuhan hak anak berawal dari keluarga.Keluarga mencerminkan bagaimana kualitas bangsa dan negara ke depan.
Terkait radikalisme dan terorisme, dia mengatakan harus ada sinergi dan komitmen pemerintah serta masyarakat untuk bergerak mencegah secara masif. Kemen PPA berharap keluarga-keluarga di seluruh Indonesia akan menjadi lebih kuat dan tangguh dalam menghadapi tantangan radikalisasi dan terorisme.
"Ini diawali dari mitigasi dalam pengasuhan anak berbasis hak anak," ujarnya.
Untuk mendukung hal tersebut, Kemen PPPA bersama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) memperkuat Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) dalam mencegah anak dan keluarga dari radikalisme. Rohika menerangkan nantinya para psikolog/konselor serta Dinas PPPA pengampu Puspaga mampu memahami pentingnya pencegahan radikalisme dan terorisme pada anak dan keluarga.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya