Penarikan Uang Tunai di Kepulauan Riau Meningkat
Penarikan Uang Tunai
Foto: IstimewaBATAM- Penarikan uang tunai di Kepulauan Riau pada periode Ramadhan-Idul Fitri tahun ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, sebagai tanda ekonomi daerah setempat membaik, kata Kepala BI Kepri Musni Hardi K Atmaja.
"Peningkatan kebutuhan uang tunai pada Ramadhan/Idul Fitri Tahun 2021 tersebut sejalan dengan perekonomian Kepri yang terus membaik, bahkan pada triwulan I 2021 mengalami perbaikan yang signifikan," kata Musni di Batam, Minggu.
Musni mengatakan pihaknya menyediakan uang tunai sebesar Rp1,68 triliun untuk memenuhi kebutuhan perbankan dan masyarakat di Provinsi Kepri pada Ramadhan-Idul Fitri tahun ini, meningkat sebesar 44 persen dibandingkan kebutuhan uang tunai pada Ramadhan/Idul Fitri tahun sebelumnya (2020).
- Baca Juga: Create Your Own Luck! Imlek 2025 Banjir Cuan dari BNI
- Baca Juga: Mobilitas Penumpang Meningkat
BI mencatat hingga 7 Mei 2021, realisasi penarikan uang tunai periode Ramadhan/Idul Fitri 2021 telah mencapai 85,7 persen atau sebesar Rp1,44 triliun, lebih tinggi dari realisasi penarikan uang tunai tahun 2020 sebesar Rp1,17 triliun.
Ia menyatakan realisasi penyaluran uang tunai pada tahun ini masih berpotensi meningkat seiring dengan perkiraan penarikan uang tunai dalam dua hari menjelang Idul Fitri sekitar Rp0,37 triliun.
BI memperkirakan total penarikan uang tunai pada periode Ramadhan-Idul Fitri tahun ini mencapai Rp1,81 triliun atau 107,7 persen dari yang diproyeksikan.
Sementara itu, sejalan dengan kebutuhan uang kartal yang meningkat pada Ramadhan/Idul Fitri 2021, KPwBI Kepri terus melakukan sosialisasi Cinta, Bangga, Paham Rupiah, yaitu memahami cara merawat rupiah, memiliki kebanggaan pada rupiah sebagai simbol kedaulatan negara dan memahami peran rupiah dalam perekonomian Indonesia.
"Perwujudannya ada dalam tiga Cinta Rupiah, yaitu mengenali ciri keaslian rupiah di antaranya melalui 3D dilihat, diraba, diterawang, merawat dengan menghindari 5 Jangan yaitu jangan dilipat, dicoret, distraples, diremas, dan dibasahi serta menjaga dan menanggulangi dari kejahatan uang palsu dengan mengenali ciri keaslian dan unsur pengaman rupiah," kata dia.
Berita Trending
- 1 Respons CEO OpenAI tentang Model AI Tiongkok DeepSeek-R1: 'Mengesankan'
- 2 Setelah Trump Ancam Akan Kenakan Tarif Impor, Akhirnya Kolombia Bersedia Terima Deportasi dari AS
- 3 Thailand Ingin Kereta Cepat ke Tiongkok Beroperasi pada 2030
- 4 Incar Kemenangan Penting, MU Butuh Konsistensi
- 5 Diprediksi Berkinerja Mocer 2025, IHSG Sepanjang Tahun Ini Menguat 1,22 Persen
Berita Terkini
- Puan: GKSB perkuat Indonesia di global lewat kerja sama antarparlemen
- Kemenpar ajak pekerja seni berkolaborasi untuk promosikan pariwisata
- Polresta Bukittinggi giatkan pengawasan objek wisata selama liburan
- DPRD bentuk pansus guna percepat revisi perda akomodasi sekolah gratis
- Keraton Ngayogyakarta Gelar Labuhan di Pantai Parangkusumo