Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pengelolaan Utang I Pemerintah Perlu Segera Kurangi Beban Belanja Birokrasi

Penambahan Utang Tak Disertai Aktivitas Produksi yang Hasilkan Devisa

Foto : DOK ANTARA

AKTIVITAS PRODUKSI EKSPOR I Kegiatan pekerja di sebuah pabrik sepatu di Banten. Pemerintah menargetkan nilai ekspor alas kaki (sepatu dan sandal) nasional mencapai 5,28 miliar dollar AS atau setara 76,22 triliun rupiah pada 2021, tumbuh 10 persen dibanding tahun lalu 4,80 miliar dollar AS.

A   A   A   Pengaturan Font

"Langkah ini bisa dimulai dengan buka renegosiasi utang mirip seperti Paris Club atau skenario debt swap. Pemerintah kan pernah coba skenario debt swap yakni menukar utang yang ada dengan program misalnya dengan Jerman soal pendidikan dan Italia soal rekonstruksi pascabencana tsunami Aceh. Apakah pandemi ini bukan bencana? Jelas ini bencana yang jadi kesempatan untuk kurangi beban utang bukan sebaliknya," papar Bhima.

Selanjutnya, pemerintah perlu segera mengurangi beban belanja birokrasi seperti belanja pegawai dan belanja barang. Di rata-rata daerah bahkan diatas 30 persen porsi belanja pegawai terhadap total APBD, ditemukan juga daerah dengan porsi belanja pegawai diatas 50 persen. Itu membuat belanja tidak produktif, padahal sebagian diperoleh dari penerbitan utang.

Dan, pemerintah juga mesti menekan celah korupsi baik di sisi penerimaan maupun sisi belanja pemerintah. "KPK harusnya dikuatkan untuk mengawal penerimaan pajak, PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak), maupun pada saat pencairan anggaran untuk meminimalisir kebocoran anggaran," tandas Bhima, lulusan Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM itu.

Empat Solusi
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top