Pemkot Jakpus Buka Posko Layanan Ijazah Korban Kebakaran di Kemayoran
Suku Dinas Pendidikan Jakarta Pusat membuka posko layanan pengaduan ijazah terbakar bagi anak terdampak kebakaran di SDN 09 Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (12/12).
Foto: ANTARA/Siti NurhalizaJAKARTA - Suku Dinas Pendidikan Wilayah 2 Jakarta Pusat mendirikan posko layanan di lokasi pengungsian korban kebakaran Jalan Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (10/12) untuk menampung aduan siswa sekolah yang ijazahnya ikut musnah dilalap api.
"Posko layanan pengaduan itu tersedia hingga Jumat (13/12) yang didirikan di lokasi pengungsian Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kebon Kosong 09," kata Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah 2 Jakarta Pusat, Bambang Eko Prabowo saat dihubungi di Jakarta, Kamis.
Bambang menyebut posko layanan beroperasi sejak pukul 07.00 WIB hingga sore sekitar pukul 16.00 WIB. Selain itu, Bambang juga menyiagakan tiga orang petugas untuk menerima aduan warga.
"Hingga siang kemarin sudah ada sekitar 168 anak terdampak kebakaran yang melaporkan ijazahnya," ujar Bambang.
Selain itu, Bambang menjelaskan, para orang tua siswa terdampak kebakaran juga ikut melaporkan anak mereka mulai dari tingkatan PAUD hingga SMK. Nantinya laporan tersebut akan ditelusuri lebih lanjut melalui data pelapor.
Data yang sudah benar, kata Bambang nantinya dilakukan proses pembuatan ijazah pengganti. Proses pengurusan ijazah tersebut sesuai dengan persyaratan yakni surat keterangan dari Kepolisian.
Lebih lanjut, pihak Suku Dinas Pendidikan Wilayah 2 Jakarta Pusat juga berencana membuat laporan secara kolektif untuk seluruh anak warga penyintas kebakaran yang kehilangan ijazah mereka. Hal ini sebagai upaya Pemkot Jakarta Pusat dalam memudahkan proses pengurusan.
"Rencananya posko akan kami buka hingga Jumat (13/11) besok. Tapi kita akan lihat juga perkembangan di lapangan, kalau dibutuhkan kami akan perpanjang layanan posko," ucap Bambang.
Kebakaran di permukiman padat penduduk yang terjadi di Jalan Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (10/12) siang, diduga berasal dari rumah seorang pengepul rongsokan sampah plastik berinisial J.
Kebakaran tersebut berawal dari adanya percikan api dari rumah yang dijadikan pengepul rongsokan plastik milik warga berinisial J. Percikan api kemudian dengan cepat membesar dan membakar seluruh bagian bangunan semi permanen yang ada di kawasan tersebut.
Akibat kebakaran di pemukiman padat penduduk ini, sebanyak 1.800 jiwa dari 600 KK dan tujuh rukun tetangga (RT) yakni RT 03, 04, 05, 06, 07, 08 dan 09 (tergabung dalam RW 05) terdampak.
Berita Trending
- 1 Akhirnya Setelah Gelar Perkara, Polisi Penembak Siswa di Semarang Ditetapkan Sebagai Tersangka
- 2 Jakarta Luncurkan 200 Bus Listrik
- 3 Krakatau Management Building Mulai Terapkan Konsep Bangunan Hijau
- 4 Indonesia Bersama 127 Negara Soroti Dampak dan Ancaman Krisis Iklim pada Laut di COP29
- 5 Kemenperin Usulkan Insentif bagi Industri yang Link and Match dengan IKM
Berita Terkini
- Pemprov Jateng Miliki 79 Sekolah Damai Cegah Terorisme
- MK Tetap Terima Gugatan Pilkada Meski Lewat Batas Waktu Pendaftaran
- Pemkab Bogor Luncurkan Program Ini untuk Hilangkan Kesan Wilayah Kumuh
- Pemkot Kediri Siagakan Satgas Penanggulangan Bencana Hidrometeorologi
- Midea Buka Dua Pabrik Baru pada 2025