Pemerintah Terlalu Optimistis Bisa Tumbuh 7 Persen
Apalagi dari sisi pengeluaran, pemerintah memiliki keterbatasan belanja negara. Sementara konsumsi juga tetap lemah. Begitu pula dengan penopang pertumbuhan lainnya seperti ekspor.
"Perlu juga dijelaskan, ekspor apa yang bisa menopang pertumbuhan. Apalagi daya saing tenaga kerja kita masih lemah, bonus demografi bisa meleset, bukan menjadi bonus lagi. Yang bisa kita lakukan adalah menggencarkan pemberantasan korupsi, karena korupsi jelas mengganggu pertumbuhan," kata Wibisono.
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam sebuah diskusi daring akhir pekan lalu mengatakan meski kuartal I pertumbuhan ekonomi masih berkontraksi 0,74 persen, namun pada kuartal II diperkirakan dapat bergerak positif menyentuh angka 7 persen.
"Kita lihat trennya adalah tren ke arah positif dan confirm bahwa perekonomian kita tumbuh V curve. Kita berharap bahwa pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua akan masuk jalur positif dan diperkirakan bisa mencapai 7 persen," kata Airlangga.
Tren positif jelasnya terlihat dari PMI yang telah mencapai 54,6 persen atau masuk level ekspansif. Demikian juga dengan indeks keyakinan konsumen yang sudah mendekati angka normal. Aktivitas ekspor dan impor juga mulai pulih serta belanja pemerintah dalam jalur positif. n ers/SB/E-9
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya