Pemerintah Terlalu Optimistis Bisa Tumbuh 7 Persen
Dalam acara halal bihalal dengan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyampaikan bahwa tingkat okupansi atau keterisian kamar hotel hampir nol persen karena jumlah masyarakat yang mudik sangat sedikit.
"Prediksi saya sampai akhir tahun 2021 kita masih akan merasakan dampak pandemi karena vaksinasi belum merata dan virus bermutasi lebih cepat. Orang yang sudah divaksin sekalipun belum tentu kebal virus Covid-19. Tahun 2022 dampak pandemi mulai berkurang, baru di 2023 ekonomi sudah pulih," kata Esther.
Menurut Esther, bisa tumbuh positif saja di triwulan II-2021 itu sudah disyukuri karena sektor konsumsi yang secara dominan mendorong Produk Domestik Bruto (PDB), belum pulih. "Jumlah pengangguran karena terdampak Covid-19 juga masih jutaan orang," kata Esther.
Sebelumnya, Guru Besar Ekonomi dari Universitas Brawijaya Malang, Candra Fajri Ananda, mengatakan, konsumsi rumah tangga yang lemah menjadi penyebab utama upaya pemulihan ekonomi yang dilakukan lamban.
"Sebenarnya tren ekonomi sudah menunjukkan angka-angka yang menjanjikan, kalau kita lihat angka Purchasing Manager Index (PMI) yang naik, kemudian angka penjualan ritel serta tingkat kepercayaan konsumen yang terus tumbuh tinggi," kata Candra.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya