Tata Kelola Pangan
Pemerintah Lebih Berpihak ke Petani di Luar Negeri
Foto : Sumber: BPS – Litbang KJ/and - KORAN JAKARTA/ONES
Selama ini, kata Said, pemerintah lebih khawatir harga beras merugikan konsumen sementara harga gabah kerap kali diabaikan dengan dalih sudah ada HPP, padahal HPP-nya sendiri jauh dari yang ideal.
Secara terpisah, Peneliti Mubyarto Institute, Awan Santosa, mengatakan persoalan petani terkesan kurang ditangani, padahal sudah bertahun-tahun selalu impor beras untuk mengamankan stok menjelang hari raya.
Sebab itu, perlu sinkronisasi peningkatan produksi disertai demokratisasi tata niaga untuk menekan biaya transaksi sehingga tercapai kesejahteraan petani.
Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini
Komentar
()Muat lainnya