Pemerintah Jepang Antisipasi Ancaman Turunnya Nilai Yen terhadap Dollar
Foto: IstimewaPembuat kebijakan Jepang terus memperingatkan mereka terhadap investor yang menjual mata uang Jepang karena dolar naik ke level tertinggi baru 24 tahun terhadap yen pada hari Rabu, meningkatkan spekulasi tentang intervensi putaran kedua.
Mata uang Amerika Serikat naik menjadi 146,35 yen, level yang tidak terlihat sejak Agustus 1998 selama krisis keuangan Asia, bergerak di atas level yang memicu intervensi oleh otoritas Jepang bulan lalu untuk membendung pelemahan yen yang berlebihan.
Yen diperdagangkan sekitar 146,30 terhadap dolar sekitar tengah hari pada hari Rabu karena para pedagang bersiap untuk data inflasi Amerika Serikat dan implikasinya pada kenaikan suku bunga Amerika Serikat di masa depan.
"Kami mengamati dengan seksama pergerakan valuta asing dengan rasa urgensi yang tinggi, dan siap untuk mengambil langkah yang tepat pada pergerakan yang berlebihan," kata Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno kepada wartawan.
Komentar itu muncul setelah Menteri Keuangan Shunichi Suzuki dikutip oleh Jiji Press mengatakan tidak ada perubahan dalam sikap negara sama sekali dan akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan di pasar valuta asing jika perlu.
"Yang penting adalah kecepatan pergerakan valas," bukan level apa pun, Jiji mengutip Suzuki mengatakan saat dia bepergian ke Washington untuk menghadiri pertemuan para pemimpin keuangan dari Kelompok 20 ekonomi utama.
Baik Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno maupun Menteri Keuangan Shunichi Suzuki tidak menggunakan ekspresi yang lebih kuat dalam menggambarkan pergerakan yen pada hari Rabu seperti "berlebihan," "sepihak" atau "spekulatif," menunjukkan bahwa intervensi mata uang mungkin tidak akan terjadi.
Bulan lalu, otoritas Jepang menjual dolar dan membeli yen dalam intervensi pasar untuk pertama kalinya dalam 24 tahun, menghabiskan 2,8 triliun yen ($19,2 miliar) untuk memperlambat penurunan cepat yen yang dianggap sebagai ancaman bagi perekonomian.
Pelaku pasar mengamati dengan cermat bagaimana Suzuki dapat menjelaskan sikap Jepang terhadap intervensi dan apakah negara itu akan mendapatkan dukungan dari Amerika Serikat dan negara-negara lain pada pertemuan Kelompok 20 di Washington minggu ini.
Sementara pejabat Jepang mengatakan mereka tidak perlu persetujuan Amerika Serikat untuk tindakan di pasar mata uang, mereka berulang kali menekankan pentingnya mencari pemahaman AS, yang dipandang sebagai pinjaman legitimasi mereka.
Investor melihat tindakan tunggal oleh Jepang jauh kurang efektif daripada intervensi bersama.
Berita Trending
- 1 Pemerintah Siapkan Pendanaan Rp20 Triliun untuk UMKM-Pekerja Migran
- 2 Kabar Gembira untuk Warga Jakarta, Sambung Air PAM Baru Kini Gratis
- 3 Usut Tuntas, Kejati DKI Berhasil Selamatkan Uang Negara Rp317 Miliar pada 2024
- 4 Pemkot Surabaya Mengajak UMKM Terlibat dalam Program MBG
- 5 Seekor gajah di Taman Nasional Tesso Nilo Riau mati
Berita Terkini
- Pertama di Dunia, Tiongkok Uji Terbang Pesawat Tempur Siluman Generasi Keenam
- Keunggulan Bom Luncur Rusia yang Berhasil Kalahkan Rudal Panggul AS
- Potensi Gelombang Tinggi Perairan Kepulauan Sulut
- Pelatih Bandung BJB Belum Puas dengan Performa Tim
- Gresik Petrokimia Menang Telak 3-0 atas Jakarta Pertamina Enduro