Pemerintah Harus Prioritas Hemat Belanja Negara
ANDY FEFTA Pakar Kebijakan Publik Universitas Brawijaya - Kemampuan membayarnya semakin menurun disebabkan income pemerintah yang semakin tergerus akibat pademi Covid-19.
Pejabat di pemerintahan, kata Badiul, semestinya tidak berpikir pendek karena mungkin mereka hanya akan menjabat maksimal lima tahun ke depan. Para pejabat semestinya memiliki integritas dan tanggung jawab moral kalau kebijakan yang mereka putuskan saat ini bisa berdampak kurang baik bagi masa depan keuangan negara.
"Saat krisis sebagian besar pejabat di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menjadikan penarikan utang sebagai solusi atau jalan pintas karena bingung menyiasati kondisi keuangan negara," kata Badiul.
Pilihan berutang, kata Badiul, juga menjadi bukti pemerintah belum berhasil mendorong pertumbuhan sektor riil atau dunia usaha serta investasi, sehingga sumber penerimaan negara tidak bertumbuh dengan baik.
"Kondisi besar pasak daripada tiang itu terus mereka biarkan karena sudah kecanduan berutang," katanya.
Bahkan, saat menarik pinjaman di kala krisis terkesan jor-joran, banyak pinjaman yang ditarik untuk kebutuhan konsumtif, bukan untuk tujuan produktif seperti investasi. Malah, banyak pinjaman program dari Bank Dunia yang tidak urgent, tetapi tetap ditarik.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya