Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pembangunan Ekonomi l Pada 2020, Tingkat Kemudahan Berbisnis RI di Rangking 73 Dunia

Pemerintah Harus Genjot Investasi

Foto : ISTIMEWA

Shinta Widjaja Kamdani Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Bidang Hubungan Internasional

A   A   A   Pengaturan Font

Untuk meningkatkan investasi, beberapa hal yang harus menjadi perhatian serius pemerintah, di antaranya korupsi, inefisiensi birokrasi, ketersediaan infrastruktur, stabilitas politik, inkonsitensi kebijakan, dan regulasi perpajakan.

JAKARTA - Pemerintah perlu segera memacu Penanaman Modal Asing (PMA) yang turun 8,1 persen secara tahunan (yoy) pada semester I-2020 menjadi 195,6 triliun rupiah. Sebab, investasi saat ini sangat diharapkan menjadi pendorong perekonomian nasional di tengah melemahnya kinerja ekspor dan konsumsi domestik.

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Bidang Hubungan Internasional, Shinta Widjaja Kamdani, pesimistis pemerintah mencapai target ekonomi tahun ini tanpa adanya arus investasi besar, kuat, dan berkelanjutan. Menurutnya, tingginya saving investment gap dengan negara lain menunjukkan besarnya kebutuhan investasi dalam perekonomian Indonesia yang tidak bisa dipenuhi dengan ketersediaan tabungan dalam negeri.

Selain itu, saving rate di Indonesia juga masih sangat rendah, di kisaran 30-33 persen. Hal itu membuat Indonesia tidak memiliki cukup dana di dalam negeri untuk memodali pembangunan infrastruktur pendukung, stabilitas pertumbuhan, dan industrialisasi ekonomi nasional.

"Mau tidak mau, kita juga memerlukan dana asing untuk mempercepat proses tersebut," ujar Shinta dalam diskusi virtual, di Jakarta, Minggu (9/8).
Untuk menggaet investasi asing, lanjutnya, diperlukan upaya menjalin kemitraan. Dia menegaskan, sejak awal, Kadin selalu mendukung konsep kemitraan dalam menarik foreign direct investment (FDI).

"Jadi, kalau kita bilang menarik investor asing, itu bukan berarti investor asing masuk sendiri. Tetapi juga bermitra dengan investor lokal. Ini yang banyak kami promosikan pada saat ini," jelasnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Djati Waluyo

Komentar

Komentar
()

Top