Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Industri Kosmetik

Pemerintah Dorong Pemakaian Bahan Baku Lokal

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong industri kosmetik di dalam negeri memanfaatkan sumber daya alam lokal sebagai bahan baku. Selain karena Indonesia kaya dengan keanekaragaman hayati, langkah ini juga memacu substitusi impor dan mewujudkan kemandirian nasional. Terlebih lagi, Kemenperin mengejar target substitusi impor produk sebesar 35 persen pada 2022.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI)-Kemenperin, Doddy Rahadi mengatakan sesuai amanat Undang-Undang Nomor 3Tahun 2014 tentang Perindustrian, Indonesia ditargetkan bisa menjadi negara industri yang tangguh. Guna mencapai tujuan itu, diperlukan struktur industri nasional yang kuat, dalam, sehat dan berkeadilan.

"Sasaran lainnya adalah industri yang berdaya saing tinggi di tingkat global serta industri yang berbasis inovasi dan teknologi," ungkapnya di Jakarta, Minggu (2/8).

Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (2015-2035) mengkategorikan industri farmasi, bahan farmasi dan kosmetik sebagai salah satu sektor andalan yang mendapat prioritas pengembangan dan berperan besar sebagai penggerak utama perekonomian di masa yang akan datang.

Untuk meningkatkan kapabilitas dan kapasitas industri kosmetik nasional, salah satu strategi yang dilakukan adalah optimalisasi teknologi agar bisa menghasilkan inovasi. "Hal ini sesuai dengan arah peta jalan Making Indonesia 4.0 sebagai kesiapan kita memasuki era industri 4.0," papar Doddy.

Salah satu unit pelaksana teknis (UPT) di bawah BPPI Kemenperin, yakni Balai Besar Kimia dan Kemasan (BBKK) yang berlokasi di Jakarta memiliki fokus litbang pada sediaan kosmetik atau farmasi berbasis bahan alam.

Bisnis Prospektif


Merujuk data BPS, pada triwulan I-2020, kinerja industri kimia, farmasi dan obat tradisional (termasuk sektor kosmetik) mengalami pertumbuhan gemilang sebesar 5,59 persen. Bahkan, di tengah tekanan dampak pandemi Covid-19, kelompok manufaktur ini mampu memberikan kontribusi signfikan terhadap devisa melalui capaian nilai ekspornya yang menembus 317 juta dollar AS pada semester I-2020 atau naik 15,2 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

"Indikator tersebut menunjukkan bahwa industri farmasi Indonesia tumbuh dengan pesat dan mampu menyediakan sekitar 70 persen dari kebutuhan obat dalam negeri," ujar Doddy.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan lembaga pembina sektor perindustrian itu tengah gencar mendorong pendalaman industri. Terlebih lagi industri kosmetik memiliki sumber bahan baku yang berlimpah di dalam negeri.

ers/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top