Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Keuangan Negara

Pemerintah Diminta Tidak Eksesif Jual SBN ke BI

Foto : afp
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah diminta tidak terlalu eksesif menerbitkan Surat Berharga Negara (SBN) terutama yang dijual ke Bank Indonesia (BI). Hal itu untuk menghindari tidak terjadinya inflasi (kenaikan harga) karena akibat kenaikan uang beredar sebesar nilai pembelian oleh bank sentral.

Pakar Ekonomi dari Universitas Brawijaya, Munawar Ismail, yang diminta pendapatnya mengenai mekanisme burden sharing (pembagian beban) antara pemerintah dan BI yang berlaku hingga 2022, mengatakan penggunaan uang dari BI sebisa mungkin untuk belanja yang sifatnya meningkatkan produksi barang dan jasa, terutama produk dalam negeri.

"Kalau tidak, komposisinya akan lebih banyak uangnya," ujar Munawar, Minggu (6/9).

SBN, papar Munawar, kalau ditawarkan atau dijual ke luar negeri maka akan berisiko terkena fluktuasi kurs. Dengan dibeli BI, keuntungannya nilai utang tidak mengikuti kurs, beban dalam rupiah tidak berubah, namun strategi pemerintah tersebut harus hati-hati karena akan ada kenaikan uang beredar.

Langkah drastis pemerintah menjual SBN pada bank sentral merupakan gambaran pengeluaran negara yang selalu lebih tinggi daripada penerimaan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top