Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Produktivitas Industri

Pemerintah Diminta Pacu Kinerja KS

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Para pelaku usaha meminta pemerintah mendorong produktivitas kinerja dan manajeman Krakatau Steel (KS). Pasalnya, KS dinilai belum optimal dalam menyiapkan seluruh kebutuhan bahan baku baja nasional.

Wakil Ketua Umum BPP GINSI, Erwin Taufan mengatakan pihaknya sangat menyangkan KS yang selama ini telah diberikan fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE). Namun, di sisi lain, pihaknya sebagai importir merasakan kinerja manajemen BUMN tersebut tertutup komunikasinya. Pihaknya hanya diberi kesempatan berhubungan dengan agen-agen yang ditunjuk oleh KS itu sendiri.

"Di sisi lain, industri lainnya seringkali mengalami kekurangan stok bahan baku baja dan tidak bisa disuplai oleh KS. Para pelaku industri kadang untuk mendapatkan stok bahan baku dari KS susah, kita disuruh menunggu sampai kapan waktunya tidak jelas. Apalagi harganya juga belum tentu fairness, ya kita pada akhirnya pilih melakukan importasi sendiri," kata Taufan di Jakarta, Senin (20/9).

Dia menegaskan cita cita founding father, Soekarno, mendirikan KS agar Indonesia menjadi berdaulat di baja untuk kebutuhan baja di semua sektor dari pertahanan hingga rumah tangga. KS yang diharapkan menjadi pensupplai bahan baku baja nasional nyatanya sekarang hanya memproses bahan baku baja impor, bukan menghasilkan bahan baku baja untuk subtitusi impor malah masuk ke segmen baja hilir yang akan menghimpit IKM baja nasional.

Taufan juga mengharapkan pabrik baja yang didirikan sejak 1960-an seharusnya kembali kepada cita-cita pendiri bangsa, agar Indonesia menjadi negara yang kuat dalam bidang baja yang merupakan mother of industry. Faktanya, KS tidak berdaya dalam masuknya bahan baku baja impor karena tidak dapat membuatnya dan tidak mengejar ketertinggalannya, ini sebuah kesalahan manajemen.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top