Pemda Wajib Segera Belanjakan Dana APBD yang Mengendap di Bank
SAMPAIAN SAMBUTAN I Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutannya saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Investasi Tahun 2022 di Jakarta, Rabu (30/11).
Dia juga mempertanyakan mengapa dana APBD di bank pada akhir November 2022 meningkat menjadi 278 triliun rupiah. Di tahun-tahun sebelumnya, katanya, jumlah dana APBD yang masih tersimpan di bank periode serupa hanya sekitar 210-220 triliun rupiah. "Ini sudah melompat tinggi sekali. Ini cost of money kayak gini. Biaya uang itu gede banget," tukasnya.
Selain itu, dia juga menyebutkan realisasi belanja pemerintah pusat baru sebesar 76 persen, sedangkan belanja daerah baru 62 persen. Dia meminta realisasi belanja segera dipercepat agar memberikan manfaat ke kegiatan ekonomi masyarakat.
"Ini sudah Desember lho, besok (Kamis) sudah Desember, hati-hati. Artinya, kita pontang-panting cari arus modal masuk, lewat investasi, tetapi uang yang ada di kantong sendiri tidak diinvestasikan. Ini keliru besar," ujar Jokowi.
Gagal Lelang
Di bagian lain, Ekonom Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Achmad Maruf, mengatakan belanja pemerintah siklusnya triwulan akhir habis-habisan. Biasanya akan kesedot sampai 15 Desember. Proses bayarnya di situ. Tapi masalahnya sering ada gagal lelang. Ini terjadi di banyak daerah dan disebabkan oleh banyak masalah.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Redaktur Pelaksana
Komentar
()Muat lainnya