
Pembangunan Saluran Gendong di Jakbar Masuk ke Tahap Inventarisasi Lahan
Pekerja menyelesaikan pembuatan saluran air di Rawa Buaya, Jakarta, Selasa (14/9). Pemkot Jakarta Barat membuat sejumlah kebijakan penanganan banjir di lima lokasi prioritas, salah satunya di Rawa Buaya dengan membersihkan sampah di Kali Mookervart dan membangun saluran gendong sepanjang 1.008 meter persegi.
Foto: ANTARA/Rivan Awal LinggaJAKARTA - Pembangunan saluran gendong di Kelurahan Kembangan dan Kelurahan Rawabuaya, Jakarta Barat memasuki tahap inventarisasi lahan dan bangunan di lokasi target pelaksanaan.
"Masih kami inventarisasi dulu, baru direncanakan, terus eksekusi. Kami tentunya harus tau tanahnya punya siapa, ada bangunan atau ada tanah yang digarap punya siapa," kata Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Barat, Purwanti Suryandaridi Jakarta, Selasa.
Saluran gendong berfungsi untuk memotong salurandrainase pemukiman agar tidak langsung ke saluran makro seperti kali atau sungai.
- Baca Juga: Banjir Jabodetabek Harus Ditangani Bersama
- Baca Juga: Pemprov Jakarta Fokus Benahi Kali Ciliwung
Jadi, kata dia, aliran dari saluran drainase akan masuk dulu ke saluran gendong yang biasanya sejajar dengan kali.
"Kemudian baru lewat titik terendah dari saluran gendong masuk ke saluran makronya. Biasanya diatur lewat pintu air," kata Purwanti.
Selain inventarisasi, pihaknya kini sedang berkoordinasi dengan pihak kelurahan untuk penggunaan tanah dan pemindahan bangunan.
Hal tersebut, kata Purwanti, dengan catatan rumah-rumah warga tersebut harus memindahkan buangan ari rumah tangga ke depan, atau mereka merelakan tanahnya yang berbatasan dengan dinding penahan (sheet pile) untuk dibangunkan saluran gendong.
Pada dasarnya, lanjut dia, selain saluran gendong terdapat saluranu-ditchdi pinggir kali yang kemudian pada beberapa titik tertentu akan dibuatkan pintu air.
"Jadi kalo air kalinya tinggi tidak masuk ke pemukiman karena sudah ada dinding penahan yang akan menutup sempurna. Nah air warga atau air hujan dialirkan ke pintu air melalui saluran gendong," kata Purwanti.
Agar saluran ini berfungsi sempurna, juga akan disiapkan pompa bergerak (mobile) di pintu air.
"Jadi, kalau hujan deras maka air di saluranakan dipompa ke kali. Kira-kita begitu mekanisme kerjanya. Saat ini kita sedang berkoordinasi dengan pihak kelurahan karena lokasinya merupakan kawasan padat penduduk," kata Purwanti.
- Baca Juga: Ini Info Terbaru Soal Banjir Jakarta
- Baca Juga: Kebutuhan Dasar Warga Jadi Target 100 Hari
Ia mengaku agak kesulitan untuk membangun saluran tersebut.
Berita Trending
- 1 Soal Penutupan TPA Open Dumping, Menteri LH: Ada Tahapan Sebelum Ditutup Total
- 2 RI-Jepang Perluas Kerja Sama di Bidang “Startup” dan EBT
- 3 Jadwal Liga 1 Indonesia Pekan ke-26: Jamu Persik, Persib Berpeluang Jaga Jarak dari Dewa United
- 4 Rekrutmen Taruna TNI 2025 Sudah Dibuka, Ini Link Pendaftaran dan Syaratnya
- 5 Pemerintah Kota Banjarmasin-Kemenkum Perkuat Sinergi Layanan Kekayaan Intelektual
Berita Terkini
-
Mensos Kunjungi Korban Banjir Jakarta, Sampaikan Salam Presiden
-
Lapisan Es Antartika dan Arktik Capai Rekor Terendah pada Februari 2025
-
Rosan: Danantara Kaji Proyek Hilirisasi dan Data Center Sebelum Investasi
-
MenPAN RB: Jadwal Pengangkatan CPNS Disesuaikan Jadi Oktober 2025
-
Tangani Banjir Bekasi, Menteri PKP Koordinasi dengan BNPB dan Pemkot