Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pembangunan Nasional I Kalau Hukum Bisa Dibeli, Indonesia Tidak Akan Selamat

Pembangunan Nasional Harus Dimulai dari Desa

Foto : ANTARA/GUSTI TANATI

INTERMEDIASI PERBANKAN JANGAN ABAIKAN UMKM I Perajin UMKM membuat noken (tas khas Papua) di Jayapura, Papua, belum lama ini. BI dan OJK harus memastikan sektor UMKM seperti perajin Noken ini mendapat perhatian dari perbankan. Hingga akhir 2022, Papua tercatat sebagai provinsi dengan jumlah UMKM paling sedikit se-Indonesia, hanya 3.932 unit.

A   A   A   Pengaturan Font

Dengan demikian, pemerintah pusat tidak bisa lepas tangan kepada pemda karena anggaran pemda untuk belanja rutin seperti bayar gaji PNS saja sudah habis. Mereka tidak punya modal kerja kalau tidak dibantu pemerintah pusat dan intermediasi bank dengan kredit murah.

"Bagaimana desa bisa dibangun kalau tidak punya keahlian dan teknologi dan keahlian yang hanya da di kota besar. Semua lulusan sarjana dari perguruan tinggi terkenal di kota semua, tidak ada yang bangun desa terpencil. Berapa sarjana lulusan UI, ITB, dan UGM yang bekerja di desa? Semua pada mau jadi elite, mau jadi penguasa, mau jadi politikus tanpa mau membangun desa, tapi duduk di legislatif mengatasnamakan rakyat di perdesaan, tidak pernah memikirkan daerah yang diwakilinya. Hanya kampanye bagi-bagi sembako. Setelah jadi anggota dewan, tidak ada yang memikirkan desa. Kalau ini tidak segera dibenahi, Indonesia akan menjadi negara miskin dan terbelakang," katanya.

Kalau pemda, OJK, BI, DPRD, dan DPR tidak menyadari hal ini, tinggal pilih saja, masuk jurang atau jalan menuju kebangkitan. Bonus demografi Indonesia tinggal 12 tahun. Kalau tidak dimanfaatkan dengan baik maka bukan jadi bonus, tetapi jadi beban.

"Itu sangat menentukan kita naik ke atas atau merosot. Sekarang ini semua indikator baik yang kita miliki semuanya semu, menipu diri sendiri. Inflasi semu, pertumbuhan ekonomi semu," katanya.

Dua Tahun Lagi
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top