Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Peluang Koreksi Terbuka

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi kembali melemah awal pekan ini. Pergerakan IHSG pekan ini bakal dipengaruhi tiga faktor, yakni proyeksi angka inflasi Amerika Serikat (AS) yang turun tipis, neraca perdagangan Januari 2023 serta keputusan suku bunga Bank Indonesia (BI).

Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih memproyeksikan IHSG bergerak sideways cenderung melemah dengan resistance di level 6.980 dan level support 6.820.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (10/2) sore, ditutup melemah seiring pasar masih mencermati arah kebijakan The Federal Reserve (The Fed).

IHSG ditutup melemah 17,04 poin atau 0,25 persen ke posisi 6.880,3. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 0,21 poin atau 0,02 persen ke posisi 952,4.

"Pergerakan IHSG hari ini kami perkirakan dipengaruhi oleh pergerakan bursa AS, dimana investor masih mewaspadai dan mencermati sikap hawkish dari The Fed yg nampaknya akan berencana menaikkan Fed Fund Rate-nya kembali, " ujar Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana di Jakarta.

Bank sentral AS (The Fed) diperkirakan menaikkan suku bunga acuannya kembali, yang nampak dari kenaikan yield USTnote 10 tahun ke level 3,67 persen.

Pasar juga menanti laporan data Inflasi Januari 2023 Negeri Paman Sam tersebut pada pekan depan. Di sisi lain, IHSG juga dipengaruhi pergerakan harga komoditas khususnya batu bara.

Dibuka melemah, IHSG masih bergerak di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih nyaman bergerak di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, lima sektor meningkat di mana sektor transportasi & logistik paling tinggi yaitu 1,11 persen, diikuti sektor kesehatan dan sektor barang baku naik masing-masing 1,06 persen dan 0,99 persen.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top