
Pelatih Pacific Caesar Soroti Buruknya Eksekusi Permainan Timnya
Foto: AntaraSurabaya - Pelatih Pacific Caesar Surabaya Dhimas Anis Setiaputra menyoroti buruknya eksekusi permainan timnya usai kalah tipis dari Bima Perkasa Jogja dengan skor 85-83 dalam lanjutan kompetisi Indonesian Basketball League (IBL) 2025.
"Mungkin dari kuarter pertama hingga keempat, kami terlalu mudah dilewati dalam pertahanan satu lawan satu. Selain itu, eksekusi serangan kami juga kurang maksimal, terutama di kuarter tiga dan empat, di mana kami seharusnya bisa unggul jauh," kata Dhimas saat konferensi pers setelah pertandingan di Gor Pacific Caesar, Surabaya, Minggu.
Dhimas menilai para pemainnya tidak disiplin dalam menjalankan strategi yang telah dirancang serta mengkritik performa pemain asing yang dinilai tidak tampil maksimal dalam pertandingan tersebut.
"Saya ingin para pemain menekan di area paint, tetapi beberapa dari mereka justru bermain di luar kendali. Seharusnya skor tidak hanya selisih dua atau tiga poin di momen akhir, tetapi kami malah gagal memanfaatkan peluang," ujarnya.
Menurut Dhimas, kondisi tersebut diperparah dengan kurangnya efektivitas tembakan tiga angka yang dieksekusi tanpa perhitungan matang.
Selain itu, ia mengakui jika dalam beberapa momen, para pemainnya tidak menjalankan instruksi yang telah diberikan.
"Seharusnya kami lebih banyak menyerang ke dalam, tetapi beberapa pemain justru terlalu cepat menembak dari luar tanpa mengikuti rencana permainan," ucapnya.
Ia menegaskan, Pacific Caesar akan segera menggelar pertemuan besar bersama jajaran pelatih dan manajemen untuk melakukan evaluasi menyeluruh atas performa tim.
"Kami pasti ingin bangkit dari kekalahan ini. Setiap latihan kami selalu menekankan kedisiplinan, tetapi ketika di lapangan, eksekusi ada di tangan para pemain. Kalau mereka tidak disiplin, kemenangan pun sulit diraih," tuturnya.
Sementara itu, pebasket Pacific Caesar Muhammad Aulaz Ariezky mengakui jika timnya kurang disiplin dalam menerapkan strategi pelatih, terutama pemain asing.
"Banyak serangan yang tidak dieksekusi sesuai rencana. Permainan belum selesai, tetapi bola sudah ditembak dari area tripoin. Ini karena beberapa pemain ingin tampil sendiri, tanpa mengikuti arahan pelatih," ucapnya.
Berita Trending
- 1 Kerusakan Parah di Hulu Sungai Ciliwung, Sungai Bekasi dan Sungai Cisadane
- 2 Warga Jakarta Wajib Tau, Boleh Cek Kesehatan Gratis Kapan Saja
- 3 Mantap, Warga Jakarta Kini Boleh Cek Kesehatan Gratis Kapan Saja tanpa Harus Nunggu Hari Ulang Tahun
- 4 Mourinho Percaya Diri, Incar Kebangkitan Fenerbahce di Liga Europa Lawan Rangers
- 5 Lingkungan Hidup, Pemerintah Bakal Terapkan Sanksi Paksaan di Puncak
Berita Terkini
-
270 Tahun DIY: Menjaga Keistimewaan, Membangun Masa Depan
-
Jadwal Liga Inggris: Derbi London Tersaji Akhir Pekan Ini
-
Mudik gratis dengan KM Kelud
-
Bulog Siap Gudangkan 300 Ribu Ton Gabah Jelang Puncak Panen Raya, Petani Bisa Tenang
-
AS dan Israel Pertimbangkan Afrika sebagai Solusi Penempatan Kembali Pengungsi Palestina dari Gaza