Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kinerja Semester I-2017

Pelambatan Ekonomi Akibat Imbas Pemulihan Global

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah meyakini pelambatan pertumbuhan ekonomi nasional dikarenakan saat ini periode dinamis, di mana tidak hanya terjadi di Indonesia melainkan secara global. Pergerakan dinamis tersebut sebagai dampak pemulihan krisis global lima tahun lalu. "Kita semua tentunya tahu tahun ini adalah periode yang sangat dinamis.

Tidak hanya di Indonesia namun juga secara global. Selain itu, perekonomian global juga belum pulih benar," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution saat sambutan dalam seminar bertajuk Apakah Perekonomian Indonesia Melambat? di Jakarta, Senin (14/8).

Hadir sebagai pembicara dalam kesempatan itu, Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistisk Badan Pusat Statistik (BPS) Sri Soelistyowati, Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Agusman, Kepala Ekonom Bank Mandiri Anton Gunawan, Head of Economic Research and Senior Econometrician PT Danareksa Research Institute, Damhuri Nasution dan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Ari Kuncoro.

Sebagai informasi, BPS pekan lalu mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II-2017 sebesar 5,01 persen atau sama seperti pada triwulan I-2017. Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistisk BPS, Sri Soelistyowati dalam kesempatan itu mengatakan bahwa konsumsi riil masih cenderung meningkat tetapi terjadi perlambatan pertumbuhan karena ada kecenderungan untuk menahan belanja.

Selain itu, juga ada perubahan pola konsumsi masyarakat yang ditunjukkan dengan pertumbuhan lebih tinggi di level konsumsi untuk kegiatan waktu luang atau leisure activities. BPS sendiri menggolongkan komoditas yang termasuk dalam kegiatan waktu luang antara lain hotel, restoran, tempat rekreasi, dan kegiatan kebudayaan.

"Pertumbuhan konsumsi secara tahunan untuk komoditas leisure dan non-leisure cenderung berbanding terbalik. Konsumsi leisure melonjak ketika ada sedikit pelambatan di non-leisure," jelas Sri Soelistyowati.

Dampak Investasi

Kepala Departemen Komunikasi BI, Agusman mengatakan perekonomian Indonesia tumbuh stabil pada triwulan II 2017. Pertumbuhan ini terutama dipengaruhi peningkatan kinerja investasi, baik bangunan atau nonbangunan. "BI memprediksi pertumbuhan ekonomi 2017 berada di kisaran 5,0-5,4 persen, inflasi terkendali di 4 persen±1.

Sementara pertumbuhan kredit sebesar 10-12 persen dan dana pihak ketiga sebesar 9-11 persen," kata Agusman. Sementara itu, Kepala Ekonom Danareksa Research Institute, Damhuri Nasution memaparkan ekspor Indonesia diproyeksikan akan tumbuh baik sejalan dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi dunia.

bud/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Vitto Budi

Komentar

Komentar
()

Top