Pelajar SD di Lebak Belajar di Rumah Guru

LEBAK - Para siswa Sekolah Dasar (SDN) di Kabupaten Lebak, belajar di rumah guru mereka karenapembelajaran secara dalam jaringan (daring) dirasakan tidak efektif. Pembelajaran online itu tentu tidak efektif karena siswa belum memahami penggunaan aplikasi gadget android, bahkan beberapa siswa masih mengalami kesulitan untuk membaca dan berhitung.

"Kami lebih baik siswa belajar di sini. Selain itu juga banyak orang tua anak di sini tidak mampu membeli gadget android dan paket internet," kata Heti, seorang guru SDN 4 Muara Ciujung, Kecamatan Rangkasbitung Timur, Kabupaten Lebak, Banten, Jumat (24/7).

Untuk itu, Heti lebih memilih proses pembelajaran di rumah dengan berkelompok antara lima hingga tujuh siswa per hari dari 30 siswa kelas 3 tersebut. Pembelajaran itu juga menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker dan menjaga jarak guna mencegah pandemi Covid-19.

"Kami sediakan tempat pembelajaran itu di teras halaman rumah dilengkapi papan tulis serta buku pelajaran," katanya.

Sangat Senang

Rosita (40 tahun), orang tua siswa SDN 4 Muara Ciujung, Rangkasbitung Timur mengaku sangat senang belajar di rumah guru dibandingkan secara daring. Sebab diabersama orang tua lain sangat keberatan jika diterapkan pembelajaran secara daring karena tidak memiliki gadget android itu.

Disamping itu juga anaknya yang kini kelas 3 SD belum mampu membaca dan berhitung, apalagi empat bulan lalu kegiatan belajar di sekolah libur akibat Covid-19. "Kami datang ke rumah guru dengan jarak tempuh 1,5 kilometer bersama anak untuk belajar di sini," katanya menjelaskan.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lebak,Wawan Ruswandi mengapresiasi inovasi guru dapat menjalankan proses pembelajaran meski rumahnya dijadikan tempat belajar. Pemerintah daerah akan menerapkan proses kegiatan belajar mengajar (KBM) jenjang SD dan SMP pada Agustus mendatang bertatap muka. ν Ant/N-3