
Pejabat AS Ingatkan Ukraina Soal Imbal Balik dari Investasi AS
Penasihat Keamanan Nasional AS, Mike Waltz di luar Gedung Putih, Washington, DC, beberapa pekan lalu.
Foto: AFP/ANDREW CAALLERO-REYNOLDSWashington - Warga Amerika Serikat (AS) menginginkan Ukraina mengembalikan investasi mereka agar AS dapat merasa lebih nyaman dengan bentuk pengeluaran pada masa mendatang, ujar Penasihat Keamanan Nasional AS, Michael Waltz.
"Saya tidak dapat membayangkan hal yang lebih meyakinkan bagi rakyat Amerika dalam hal investasi masa depan selain jika kami dapat menjalin kemitraan dan memastikan bahwa rakyat Amerika mendapatkan kembali apa yang telah mereka berikan," kata Waltz pada Minggu (16/2).
Seperti dikutip dari Antara, Waltz berpendapat bahwa bantuan Eropa kepada Kiev diberikan dalam bentuk pinjaman yang didukung oleh bunga yang diperoleh dari pengambilalihan aset Russia.
Oleh karena itu, Waltz menegaskan bahwa Amerika juga berhak mendapatkan "semacam pengembalian" atas miliaran dolar yang telah mereka investasikan di Ukraina.
Waltz juga berjanji bahwa pandangan negara-negara Eropa mengenai konflik ini akan dipertimbangkan dalam perundingan terkait Ukraina, meskipun ia mengakui bahwa mereka mungkin tidak menyukai semua keputusan yang akan diambil.
"Mereka mungkin tidak menyukai urutan atau tahapan yang terjadi dalam perundingan ini, tetapi saya harus menegaskan kembali bahwa mereka pasti dilibatkan. Mereka benar-benar diajak berkonsultasi," ujarnya.
Menurut Waltz, proses perdamaian akan dipimpin oleh Presiden AS Donald Trump, sementara jaminan keamanan jangka panjang akan menjadi tanggung jawab Eropa.
Dalam sebuah pernyataan, Ia menegaskan bahwa AS telah menggelontorkan bantuan dalam jumlah besar untuk mendukung pertahanan dan stabilitas Ukraina. Oleh karena itu, penting bagi Kyiv untuk memastikan bahwa bantuan ini tidak hanya digunakan secara efektif, tetapi juga memberikan hasil yang sejalan dengan kepentingan strategis kedua negara.
Komentar ini muncul di tengah perdebatan di Washington mengenai kelanjutan bantuan militer dan ekonomi bagi Ukraina. Beberapa pihak di AS mulai mempertanyakan apakah dukungan yang diberikan telah memberikan dampak yang sesuai dengan harapan, terutama dalam konteks keamanan regional dan kepentingan jangka panjang AS di Eropa Timur.
Berita Trending
- 1 Cegah Tawuran dan Perang Sarung, Satpol PP Surabaya Gencarkan Patroli di Bulan Ramadan
- 2 AWS Dorong Inovasi Melalui Pendidikan Berbasis STEAM
- 3 Persija Jakarta Kini Fokus Laga Lawan PSM Makassar
- 4 Harimau Memangsa Hewan Ternak Warga Mukomuko Bengkulu
- 5 Penemuan Fosil Purba di Tiongkok Mengubah Sejarah Evolusi Burung
Berita Terkini
-
Presiden Prabowo Minta Harga Sembako Diturunkan, Harus Lebih Rendah daripada Ramadan Tahun Lalu
-
MK Bakal Putuskan 40 Perkara Sengketa Pilkada pada Senin Depan
-
Yusril Sebut Efisiensi Anggaran Dilakukan karena 30 Persen APBD Bocor dan Tidak Dapat Dipertanggungjawabkan
-
Pasukan Oranye Menanti Realisasi Janji Pram-Doel
-
Media Berperan Kunci saat Pemilu