PBB Peringatkan Kekeringan Global Sebabkan Kerugian $300 Miliar per Tahun
Seorang anak berdiri di tanah kering di distrik Bala Murghab, provinsi Badghis, Afghanistan, pada 15 Oktober 2021.
Foto: al manarRIYADH - Kekeringan merugikan dunia lebih dari $300 miliar setiap tahun, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan hari Selasa (3/12) dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada hari kedua perundingan internasional mengenai penggurunan di Arab Saudi.
Didorong oleh "kerusakan lingkungan oleh manusia", kekeringan diperkirakan akan mempengaruhi 75 persen populasi dunia pada tahun 2050, laporan tersebut memperingatkan.
Dikatakan, krisis ini telah melampaui biaya $307 miliar setiap tahunnya di seluruh dunia.
Peringatan itu bertepatan dengan pertemuan 12 hari di Riyadh untuk sesi ke-16 Konferensi Para Pihak (COP16) di bawah Konvensi PBB untuk Memerangi Penggurunan (UNCCD), yang berupaya melindungi dan memulihkan lahan serta menanggapi kekeringan di tengah perubahan iklim yang sedang berlangsung.
PBB mendesak investasi dalam "solusi berbasis alam" seperti "reboisasi, pengelolaan penggembalaan, serta pengelolaan, pemulihan dan konservasi daerah aliran sungai" untuk memangkas harga kekeringan dan memberi manfaat bagi lingkungan.
Ditandai dengan kekeringan yang dahsyat di Ekuador, Brazil, Namibia, Malawi, dan negara-negara yang berbatasan dengan Mediterania, yang memicu kebakaran dan mengakibatkan kekurangan air dan makanan, tahun 2024 akan menjadi tahun terpanas sejak pencatatan dimulai.
"Biaya ekonomi kekeringan tidak hanya terbatas pada kerugian pertanian langsung. Dampaknya terhadap seluruh rantai pasokan, mengurangi PDB, mempengaruhi mata pencaharian, dan menyebabkan kelaparan, pengangguran, migrasi, serta tantangan keamanan manusia jangka panjang," kata Kaveh Madani, salah satu penulis laporan PBB.
"Mengelola sumber daya lahan dan air secara berkelanjutan sangat penting untuk merangsang pertumbuhan ekonomi dan memperkuat ketahanan masyarakat yang terjebak dalam siklus kekeringan," kata Andrea Meza Murillo, pejabat senior UNCCD.
- Baca Juga: PM Thailand Buat Video “AI”
- Baca Juga: AS Hentikan Sementara Bantuan Luar Negeri
"Seiring dengan berlangsungnya pembicaraan untuk keputusan penting COP mengenai kekeringan, laporan tersebut menyerukan kepada para pemimpin dunia untuk mengakui besarnya biaya kekeringan yang dapat dicegah dan memanfaatkan solusi proaktif dan berbasis alam guna mengamankan pembangunan manusia dalam batas-batas planet," tambahnya.
Redaktur: Lili Lestari
Penulis: AFP
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Harus Kerja Keras untuk Mewujudkan, Revisi Paket UU Politik Tantangan 100 Hari Prabowo
- 2 Kurangi Beban Pencemaran Lingkungan, Minyak Jelantah Bisa Disulap Jadi Energi Alternatif
- 3 Pemerintah Dorong Swasta untuk Bangun Pembangkit Listrik
- 4 Ayo Perkuat EBT, Presiden Prabowo Yakin RI Tak Lagi Impor BBM pada 2030
- 5 BPJS Ketenagakerjaan Apresiasi Menteri Kebudayaan Lindungi Pelaku Kebudayaan
Berita Terkini
- Wujudkan Asta Cita, BNI Hadirkan Kesetaraan Gender di Ruang Kerja
- Empat Penumpang "Longboat" Mati Mesin Diselamatkan Tim SAR
- Trump Desak Putin untuk Segera Akhiri Perang di Ukraina atau Hadapi Sanksi AS yang Lebih Berat
- 3LM, Aksi Cegah Stunting Targetkan 1 Juta Anak Diluncurkan
- 100 Hari Kerja, Wamenekraf Garap Program untuk Dongkrak Ekonomi Kreatif