
Mantan Wamenkeu Jepang Menjadi Presiden ke-11 ADB
Presiden ke-11 ADB, Masato Kanda
Foto: AFP/JIJI Press/Japan OUTJakarta - Masato Kanda secara resmi menjabat sebagai Presiden ke-11 Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB), menggantikan Masatsugu Asakawa.
Pengangkatan ini menandai era baru bagi ADB dalam menghadapi tantangan pembangunan yang semakin kompleks di kawasan Asia dan Pasifik.
“Adalah kehormatan besar bagi saya untuk memegang peran sebagai Presiden ADB dalam momen penting ini bagi kawasan kita,” kata Masato Kanda di Jakarta, Senin (24/2).
Seperti dikuitip dari Antara, Masato Kanda memiliki pengalaman hampir empat dekade di bidang keuangan internasional dan kebijakan pembangunan.
Sebelum menjabat sebagai Presiden ADB, ia merupakan Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Bidang Hubungan Internasional Jepang, dan ia memimpin berbagai solusi keuangan inovatif dan merancang kebijakan untuk menstabilkan pasar di tengah gejolak ekonomi global.
“Dengan kepercayaan dari 69 negara anggota kami dan dukungan kuat dari staf kami yang berdedikasi, saya berkomitmen memajukan misi ADB untuk mempromosikan pertumbuhan yang berkelanjutan, inklusif, dan tangguh. Bersama-sama, kami akan merespons berbagai tantangan pembangunan yang mendesak, sehingga memastikan bahwa ADB akan tetap menjadi mitra pilihan di kawasan ini,” ujarnya.
Ketua Dewan Gubernur ADB Fabio Panetta menyampaikan bahwa kepemimpinan Masato Kanda akan membawa perspektif baru yang dibutuhkan ADB dalam menghadapi tantangan ke depan.
“Masato Kanda membawa begitu banyak pengalaman dan sudut pandang yang menyegarkan bagi ADB. Rekam jejaknya yang telah terbukti dalam melewati tantangan keuangan yang rumit dan mendorong kerja sama internasional menjadikan beliau pemimpin yang ideal untuk membimbing kami, seiring kami membangun kekuatan dan meraih peluang yang muncul,” ujar Panetta.
Perubahan Transformatif
Dalam sambutannya, Masato Kanda juga menyoroti pentingnya kolaborasi dalam menghadapi tantangan pembangunan di Asia dan Pasifik.
“Saya siap memanfaatkan keahlian kolektif organisasi kami dan bekerja sama erat dengan mitra kami untuk mendorong perubahan transformatif, terutama bagi mereka yang paling membutuhkan,” katanya.
Dirinya menetapkan untuk berfokus pada tindakan pragmatis yang memberikan hasil nyata, sehingga membawa perbaikan jangka panjang bagi kehidupan masyarakat di Asia dan Pasifik.
Penunjukan Masato Kanda sebagai Presiden ADB dilakukan melalui keputusan bulat oleh Dewan Gubernur ADB, mencerminkan kepercayaan besar terhadap kapasitas kepemimpinannya.
Dengan latar belakang yang luas dalam mengelola kebijakan ekonomi dan pengalaman dalam kerja sama multilateral, ia dipandang sebagai sosok yang mampu memandu ADB dalam menghadapi perubahan ekonomi global yang dinamis.
Adapun ADB, sebagai lembaga keuangan pembangunan multilateral terus berupaya mewujudkan pertumbuhan yang berkelanjutan, inklusif, dan tangguh di Asia dan Pasifik.
Didirikan pada 1966, ADB kini memiliki 69 negara anggota, dengan 49 di antaranya berasal dari kawasan Asia dan Pasifik. Melalui inovasi keuangan dan kemitraan strategis, ADB berkomitmen untuk membangun infrastruktur berkualitas, memperkuat ketahanan ekonomi, dan mendukung upaya perlindungan lingkungan di wilayahnya.
Redaktur: Andreas Chaniago
Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Aksi Bersih Pantai Menteri LH dan Panglima TNI di Pangandaran, Peringati Hari Peduli Sampah
- 2 Harga BBM di SPBU Vivo Turun, Pertamina, BP dan Shell Stabil
- 3 RI Perkuat Komitmen Transisi Energi Lewat Kolaborasi AZEC
- 4 Akademisi: Perlu Diingat, Kepala Daerah yang Sudah Dilantik Sudah Menjadi Bagian dari Pemerintahan dan Harus Tunduk ke Presiden
- 5 Beri Pilihan yang Luas, Living World Grand Wisata Hadir 250 Tenant