PBB Peringatkan Ancaman Badai Beryl
World Meteorological Organization (WMO)
Foto: ISTIMEWAJENEWA - Organisasi Meteorologi Dunia atau World Meteorological Organization (WMO) memperingatkan Badai Beryl semakin kuat selama akhir pekan ini dan telah menyebabkan kerusakan yang tak terbayangkan. Badai lain mungkin akan sama kuatnya atau lebih buruk dari Badai Beryl di masa mendatang.
Dikutip dari Science Times, baru-baru ini badan cuaca dan iklim PBB itu mengatakan badai tropis yang memecahkan rekor itu dengan cepat menguat saat bertambah kuat di Samudera Atlantik yang lebih hangat dan berubah menjadi sistem yang menurunkan satu ton hujan.
Petugas ilmiah program siklon tropis WMO, Anne-Claire Fontan, menyatakan Beryl mengindikasikan musim badai Atlantik yang sangat sibuk pada tahun 2024. Badai ini terbentuk di lokasi yang langka untuk saat ini dan berkembang sangat cepat.
Juni adalah bulan paling awal yang pernah mereka lihat badai menghantam kategori 4. Kemudian, badai itu dengan cepat meningkat ke kategori 5, yang menunjukkan eskalasi yang sangat cepat. Pakar itu mengatakan badai itu memulai musim di Kategori 5 cukup awal. "Ini sungguh tidak biasa. Bahkan, Badai Beryl memecahkan rekor," tambah Fontan.
Menurutnya, lokasi tersebut telah mengalami anomali positif air panas yang signifikan selama lebih dari setahun. Mengingat bahwa siklon ditenagai oleh energi laut, itu merupakan energi yang sangat besar.
Badai Dahsyat
Seperti yang disebutkan Fontan, suhu mempengaruhi intensitas badai. Dengan pemanasan global, badai yang lebih dahsyat dapat menghantam kita.
Ia menambahkan Beryl menjadi contoh jenis sistem yang harus kita antisipasi di masa depan. Badai kategori 5 dengan hujan lebat yang meningkat dengan cepat dan memiliki banyak energi di permukaan laut.
Menurut Fontan, pemanasan global tidak selalu berdampak pada peningkatan aktivitas siklon tropis dalam hal frekuensi. Namun, kami mengantisipasi perubahan ke arah sistem yang jauh lebih kuat dengan angin yang jauh lebih kencang. Faktor tambahan adalah hujan yang lebih banyak akan dikaitkan dengan siklon tropis di lingkungan yang lebih hangat yang dapat menahan lebih banyak kelembapan.
Jumlah korban tewas akibat Badai Beryl yang menghantam Jamaika dan Kepulauan Cayman terus meningkat. Hingga saat artikel ini ditulis, badai kategori 4 tersebut telah menewaskan sedikitnya sembilan orang. Menurut laporan, tiga orang tewas di Venezuela, tiga orang di Saint Vincent dan Grenadines, serta tiga orang di Grenada dan Carriacou.
Setelah komunikasi pulih sesudah terganggu oleh banjir dan angin kencang akibat badai tropis yang mematikan, jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat.
Badai Beryl, badai kategori 5 yang menerjang pulau-pulau kecil Karibia, mencapai puncaknya pada Selasa pagi, 2 Juli. Badai itu masih merupakan badai yang kuat saat menerjang Jamaika dan Kepulauan Cayman pada Rabu.
Perdana Menteri Jamaika, Andrew Holness, memberlakukan jam malam selama 12 jam pada pukul 6 pagi sebelum Beryl tiba di Jamaika dan mengeluarkan perintah evakuasi di daerah dataran rendah.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Keluarga Sido Muncul Kembangkan Lahan 51 Hektare di Semarang Timur
- 3 Kejati NTB Tangkap Mantan Pejabat Bank Syariah di Semarang
- 4 Pemerintah Diminta Optimalkan Koperasi untuk Layani Pembiayaan Usaha ke Masyarkat
- 5 Permasalahan Pinjol Tak Kunjung Tuntas, Wakil Rakyat Ini Soroti Keseriusan Pemerintah
Berita Terkini
- Arab Saudi: Habis Minyak Bumi, Terbitlah Lithium
- Misi Terbaru Tom Cruise: Sabotase Pasukan Jerman!
- AirNav Pastikan Kelancaran Navigasi Penerbangan Natal dan Tahun Baru 2024/2025
- Sambut Natal 2024, Bank Mandiri Bagikan 2.000 Paket Alat Sekolah hingga Kebutuhan Pokok di Seluruh Indonesia
- Bangun Ekosistem Digital UMKM, Hibank dan Mitra Strategis Tandatangani MOU