Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

PBB: Meningkatnya Pengabaian HAM Ancam Perdamaian dan Pembangunan Global

Foto : AFP/VoA

Volker Tuerk

A   A   A   Pengaturan Font

Pada malam menjelang Hari Hak Asasi Manusia, Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Volker Tuerk, meluncurkan kampanye selama setahun untuk memperingati diterapkannya Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia 75 tahun yang lalu.

JENEWA - Ketika krisis dan malapetaka meningkat di seluruh dunia, sebagian orang khawatir prinsip-prinsip kemanusiaan yang terkandung dalam Deklarasi Universal Perserikatan Bangsa-Bangsa mungkin akan hilang. Kepala Hak Asasi Manusia PBB, Volker Tuerk, berharap kampanye ini akan memperbarui kesadaran dan komitmen masyarakat terhadap hak asasi manusia dan menghidupkan kembali semangat dan visi yang mengilhami dokumen luar biasa ini.

Menurut dia, pelanggaran HAM harus menjadi perhatian semua orang. Ia mencatat ungkapan rasa terkejut dan tawaran bantuan seharusnya tidak terbatas pada peristiwa dengan kepala berita yang memilukan, seperti perang di Ukraina atau pembunuhan pengunjuk rasa yang direstui oleh pasukan keamanan pemerintah di Iran.

Komisaris tinggi itu mengatakan penderitaan manusia yang terjadi di krisis-krisis yang terlupakan, tidak boleh terlewatkan dan tidak dilaporkan. Ia mengatakan banyak pembunuhan dan penculikan oleh geng-geng di Haiti dan kelaparan akut yang dihadapi jutaan orang di sana juga dibiarkan dan tidak dilaporkan, serta bahwa perhatian harus diberikan pada bencana kemanusiaan di Yaman, Afghanistan, Somalia, Mozambik, dan negara-negara lain.

"Ini dan banyak situasi krisis lainnya yang memudar dari berita utama, tidak hanya memiliki konsekuensi yang parah bagi orang-orang yang terkena dampak langsung, tetapi kemungkinan besar akan menimbulkan dampak lintas batas, dan berisiko membuat wilayah mereka semakin tidak stabil. Satu hal yang sama dengan banyak krisis lainnya, adalah pengabaian terhadap hak asasi manusia," ujar Tuerk.

Tuerk mengatakan pengabaian hak asasi manusia bisa memicu pelanggaran hak asasi manusia yang berlipat ganda dan saling terkait. Ia mengatakan ini termasuk diskriminasi ras dan bentuk diskriminasi lainnya, tindakan keras terhadap perbedaan pendapat, dan pengabaian terhadap sebuah standar hidup yang memadai. Ia mengatakan ujaran kebencian bisa memperburuk ketegangan dan menjadi kemunduran bagi hak-hak, seperti kesetaraan gender.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top