PBB Meluncurkan Kampanye Vaksinasi Polio untuk Anak-anak di Gaza
Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) meluncurkan kampanye vaksinasi polio untuk anak-anak di bawah usia 10 tahun di wilayah tengah Jalur Gaza, Minggu (1/9/2024).
Foto: ANTARA/AnadoluKota Gaza - Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) meluncurkan kampanye vaksinasi polio untuk anak-anak di bawah usia 10 tahun di wilayah tengah Jalur Gaza, Minggu (1/9).
"Anak-anak di Gaza mulai menerima vaksin polio pagi ini," kata badan PBB tersebut dalam sebuah pernyataan.
Dalam pernyataan itu menyebutkan,"Kampanye vaksinasi dimulai di wilayah tengah Gaza, tempat lebih dari 200 tim kami memberikan vaksin di 28 fasilitas kesehatan UNRWA dan berkeliling dari tenda ke tenda."
UNRWA telah menyediakan peta yang merinci pusat-pusat vaksinasi di Gaza tengah.
Ribuan warga Palestina berbondong-bondong ke pusat-pusat ini untuk memvaksinasi anak-anak mereka, menurut seorang reporter dari Anadolu.
Tim medis di pusat-pusat vaksinasi di kota Deir al-Balah, wilayah tengah Gaza, mengamati tanda-tanda kelelahan dan malanutrisikepadabanyak anak yang menerima vaksinasi akibat kondisi buruk akibat serbuan tanpa henti Israel di Jalur Gaza, yang telah berlangsung selama hampir 11 bulan.
Kampanye ini, yang dilakukan bekerja sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan UNICEF, difokuskan di Gaza tengah mulai 1 hingga 4 September, dilanjutkan di Khan Younis dari 5 hingga 9 September, dan akan berakhir di Gaza City dan wilayah utara mulai 9 hingga 12 September, menurut sumber resmi.
Pada tanggal 16 Agustus, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyerukan gencatan senjata kemanusiaan selama 7 hari untuk memungkinkan kampanye vaksinasi polio yang menargetkan 640.000 anak. Seruan ini didukung oleh UNRWA.
Permintaan tersebut muncul setelah Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan kasus polio pertama yang dikonfirmasi di Gaza, yang menyerang seorang anak berusia 10 bulan.
Israel terus melanjutkan serangan brutalnya di Jalur Gaza setelah serangan oleh kelompok Palestina Hamas pada tanggal 7 Oktober lalumeskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.
Serangan tersebut telah mengakibatkan lebih dari 40.700 kematian warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, serta lebih dari 94.100 cedera, menurut otoritas kesehatan setempat.
Blokade yang terus berlangsung di Gaza menyebabkan kekurangan pangan, air bersih, dan obat-obatan sertameninggalkan sebagian besar wilayah tersebut dalam kondisi hancur.
Israel menghadapi tuduhan genosida di Pengadilan Internasional, yang telah memerintahkan penghentian operasi militer di kota Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan sebelum daerah tersebut diinvasi pada tanggal 6 Mei.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Sejumlah Negara Masih Terpecah soal Penyediaan Dana Iklim
- 3 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 4 Ini Kata Pengamat Soal Wacana Terowongan Penghubung Trenggalek ke Tulungagung
- 5 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
Berita Terkini
- Gerak Cepat, Gulkarmat Kerahkan 75 Personel Padamkan Rumah yang Terbakar di Kampung Bahari
- Beijing Kecam Tindakan Pemerintah AS yang Batasi Visa Pejabat Hong Kong
- Mengagetkan Cawagub DKI Suswono Tidak Bisa Mencoblos di Pilkada Jakarta, Ternyata Ini Penyebabnya
- Waspada yang Akan Bepergian, Hujan Ringan hingga Deras Disertai Petir Mengguyur Indonesia Pada Sabtu
- Rute baru Kereta Cepat Whoosh