Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kudeta di Myanmar

PBB: Kenaikan Harga Pangan di Myanmar Meresahkan

Foto : VoA/Reuters
A   A   A   Pengaturan Font

"Kenaikan harga pangan dan bahan bakar ini diperparah oleh hampir lumpuhnya sektor perbankan, lambatnya pengiriman uang, dan pembatasan secara luas pada ketersediaan uang tunai," kata WFP.

Direktur WFP negara tersebut, Stephen Anderson, mengatakan tanda-tanda itu amat meresahkan.

"Setelah mengatasi pandemi Covid-19, jika tren harga ini terus berlanjut, hal itu akan sangat merusak kemampuan orang yang paling miskin dan paling rentan untuk menaruh makanan yang cukup di meja keluarga," ucap Anderson.

"Kami tahu betul bagaimana kelaparan dapat dengan cepat terjadi ketika perdamaian dan dialog dikesampingkan," imbuh dia.

Myanmar sebelumnya pernah menjadi lumbung beras utama Asia. Negara itu termasuk di antara negara-negara termiskin di Asia setelah militer melancarkan kudeta pada 1962 dan memberlakukan jalan swasembada menuju sosialisme.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top