Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Perang di Ukraina

PBB Kembali Upayakan Evakuasi Warga Sipil dari Mariupol

Foto : KOLA SULAIMON / AFP

Sekjen PBB, Antonio Guterres

A   A   A   Pengaturan Font

NEW YORK - Operasi ketiga sedang dijalankan untuk mengevakuasi para warga sipil dari Kota Mariupol dan pabrik baja Azovstal yang terkepung di Ukraina, kata Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres, Kamis (5/5).

PBB dan Komite Internasional Palang Merah (ICRC) sejauh ini sudah membantu hampir 500 warga sipil keluar dari wilayah tersebut melalui dua operasi yang berlangsung pekan lalu.

Saat berbicara dalam sidang Dewan Keamanan PBB, Guterres menolak memberikan keterangan terperinci soal operasi baru itu "supaya tidak menghalangi kemungkinan keberhasilan."

"Saya berharap koordinasi yang berkelanjutan dengan Moskow dan Kiev akan mengarah pada upaya membuka kemungkinan warga sipil bisa keluar secara aman dari medan pertempuran serta penyaluran bantuan bagi orang-orang yang sangat membutuhkan," katanya kepada Dewan beranggotakan 15 negara itu.

Sanksi Berat

Sejak Russia menyerbu Ukraina pada 24 Februari, Amerika Serikat dan negara-negara sekutu telah memukul balik dengan menjatuhkan serentetan sanksi berat terhadap Russia.

Moskow menyebut invasi ke negara tetangganya itu sebagai "operasi militer khusus". Rusia, sementara itu, menuding negara-negara Barat mengobarkan Perang Dunia ekonomi.

"Seolah-olah Anda menanti-nantikan momen ini untuk melancarkan tekanan terhadap Russia," kata Duta Besar Russia untuk PBB, Vassily Nebenzia dalam sidang Dewan Keamanan.

"Kalau kita bicara soal Perang Dunia, tanpa diragukan perang itu saat ini sedang dikobarkan di tingkat ekonomi," kata Nebenzia.

Dubes AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfild menuduh Russia berbohong kepada Dewan Keamanan. "Russia sendiri yang memulai perang ini dan Russia sendiri yang bisa mengakhirinya. Hentikan penggunaan senjata, keluar dari wilayah Ukraina, dan lakukan diplomasi," katanya.

Guterres juga memperingatkan bahwa perang di Ukraina menyebabkan dunia semakin tertekan.

Ia mengatakan kepada Dewan Keamanan bahwa dirinya siap memfasilitasi pembicaraan tentang "menyatukan kembali kemampuan produksi pertanian Ukraina serta produksi makanan dan pupuk Russia dan Belarus menuju pasar dunia, kendati ada perang.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top