PBB Kecam Penyiksaan di Myanmar
Laporan PBB l Anggota kelompok etnik bersenjata sedang menjaga posko pemeriksaan di Kota Kyaukme, Negara Bagian Shan utara, beberapa waktu lalu. Pada Selasa (17/9), PBB melaporkan adanya penyiksaan dan situasi HAM yang memburuk secara keseluruhan di Myanmar karena meningkatnya permusuhan dan tidak adanya supremasi hukum.
Foto: AFPJENEWA - PBB pada Selasa (17/9) mengecam terjadinya penyiksaan yang mengerikan dan situasi hak asasi manusia yang memburuk secara keseluruhan di Myanmar, di tengah meningkatnya permusuhan dan tidak adanya supremasi hukum.
"Myanmar sedang berada di jurang hak asasi manusia yang paling dalam," kata James Rodehaver, kepala tim kantor hak asasi manusia PBB untuk Myanmar.
Berbicara kepada para wartawan di Jenewa, Swiss, ia mengatakan bahwa laporan terbaru dari kantor tersebut mengenai situasi di negara yang dilanda perang tersebut telah menemukan adanya kemunduran besar-besaran dalam hal HAM yang dipicu oleh tidak adanya supremasi hukum.
"Militer Myanmar telah menciptakan krisis dengan menginstrumentalisasi sistem hukum, mengkriminalisasi hampir semua bentuk perbedaan pendapat yang menentang upayanya untuk memerintah negara," kata dia.
Sejak kudeta, setidaknya 5.350 warga sipil telah terbunuh dan lebih dari 3,3 juta orang mengungsi, sementara hampir 27.000 orang telah ditangkap, kata laporan pada Selasa.AFP/I-1
Berita Trending
- 1 Batas Baru Bunga Harian Pinjaman Online Mulai Diberlakukan, Catat Perubahannya
- 2 Kemenag: Biaya Haji 2025 di Kisaran Rp80 Jutaan
- 3 Presiden Resmi Umumkan PPN 12 Persen, Berlaku 1 Januari 2025
- 4 Prabowo dan Sri Mulyani Tiba di Kantor Kemenkeu di Tengah Rencana PPN Naik
- 5 Kalah di Beberapa Daerah pada Pilkada 2024, Golkar Akan Evaluasi Kinerja Partai