PBB Kecam Peningkatan Kekerasan
Pidato Bachelet l Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Michelle Bachelet (pada layar monitor), berpidato dalam sebuah pertemuan darurat PBB yang dilaksanakan secara virtual di Jenewa, Swiss, beberapa waktu lalu.
Dalam keterangannya, Bachelet juga mengungkapkan bahwa dirinya telah menerima laporan yang dapat dipercaya bahwa pasukan keamanan telah menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia, menembaki rumah dan gereja sipil, dan memblokir akses kemanusiaan, termasuk dengan menyerang petugas pemberi bantuan.
"Lebih dari 108.000 orang telah meninggalkan rumah mereka di Negara Bagian Kayah selama tiga pekan terakhir," kata dia seraya mengatakan banyak warga setempat yang telah melarikan diri ke kawasan hutan tanpa ketersediaan bahan makanan, air, sanitasi atau perawatan medis.
"Mereka ini adalah orang-orang yang sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan," tegas dia seraya menekankan bahwa militer yang berada di balik kudeta ini sebenarnya memiliki kewajiban untuk melindungi warga sipil.
"Komunitas internasional perlu segera bersatu dalam tuntutannya agar militer di Myanmar menghentikan penggunaan artileri berat terhadap warga dan objek sipil serta menghormati prinsip pembedaan," kata dia.
Bachelet juga mengecam penangkapan besar-besaran terhadap para aktivis, jurnalis dan penentang rezim di Myanmar seraya mengutip informasi dari sumber-sumber yang dapat dipercaya bahwa setidaknya ada sebanyak 4.804 orang masih ditahan secara sewenang-wenang. Ia pun menyuarakan kekhawatiran atas laporan tahanan yang disiksa dan hukuman kolektif yang dijatuhkan kepada anggota keluarga aktivis.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya