Jum'at, 22 Nov 2024, 02:40 WIB

PBB: 40 Persen Pengungsi di Myanmar Adalah Anak-anak

Sejumlah anak pengungsi dari Myanmar berada di kamp pengungsi di Ukhia, Bangladesh, pada September lalu. UNICEF pada Kamis (21/11) melaporkan bahwa hampir 40 persen dari lebih dari 3,4 juta orang di Myanmar yang mengungsi adalah anak-anak.

Foto: AFP/Munir Uz Zaman

WASHINGTON DC - Badan PBB pada Kamis (21/11) mengatakan bahwa hampir 40 persen dari lebih dari 3,4 juta orang di Myanmar yang mengungsi akibat perang saudara dan cuaca ekstrem akibat perubahan iklim adalah anak-anak.

Myanmar berada dalam kekacauan sejak militer menggulingkan pemerintahan terpilih Aung San Suu Kyi pada 2021 dan melancarkan tindakan keras yang memicu pemberontakan bersenjata terhadap kekuasaan junta.

Negara di Asia tenggara itu juga dihantam oleh Topan Yagi pada September lalu, yang memicu banjir besar yang menewaskan lebih dari 400 orang dan memaksa ratusan ribu orang meninggalkan rumah mereka.

“Krisis kemanusiaan di Myanmar telah mencapai titik kritis dengan meningkatnya konflik dan guncangan iklim yang menempatkan anak-anak dan keluarga pada risiko yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata wakil direktur eksekutif UNICEF, Ted Chaiban, Kamis. “Lebih dari 3,4 juta orang mengungsi di seluruh negeri, hampir 40 persen di antaranya adalah anak-anak,” imbuh dia.

Pertempuran tersebut, serta kejadian iklim yang parah seperti Topan Yagi, telah menimbulkan dampak yang menghancurkan pada anak-anak, kata Chaiban, membuat mereka mengungsi, rentan terhadap kekerasan, dan terputus dari perawatan kesehatan dan pendidikan.

Anak-anak di bawah umur juga merupakan sekitar ­sepertiga dari lebih dari 1.000 korban sipil akibat ranjau darat dan sisa-sisa bahan peledak perang, menurut Chaiban. SB/AFP/I-1

Redaktur: Ilham Sudrajat

Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S

Tag Terkait:

Bagikan: