Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sengketa LTS I Filipina dan Australia Pun Rencanakan Patroli Bersama di LTS

Pasukan Filipina dan Australia Gelar Latihan Rebut Kembali Pulau

Foto : AFP/Ted ALJIBE

Latihan Bersama | Pasukan Australia dan Filipina bersiaga saat tank A1 Abrams milik Australia bergerak di sepanjang pantai dalam latihan militer bersama di pangkalan AL di Kota San Antonio di Provinsi Zambales, Filipina, pada Jumat (25/8). Latihan militer besama ini digelar dekat titik konflik di perairan LTS.

A   A   A   Pengaturan Font

SAN ANTONIO - Pasukan Australia dan Filipina pada Jumat (25/8) mengadakan latihan di dekat titik konflik di perairan Laut Tiongkok Selatan (LTS) yang diklaim oleh Tiongkok, dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr memuji latihan tersebut sebagai contoh kerja sama erat yang sangat penting.

Tiongkok mengerahkan ratusan pasukan penjaga pantai, angkatan laut, dan kapal lainnya untuk berpatroli dan memiliterisasi terumbu karang di LTS, yang hampir seluruhnya diklaim Tiongkok meskipun ada keputusan internasional yang menyatakan bahwa posisinya tidak memiliki dasar hukum.

Latihan gabungan pada hari berlangsung di pangkalan angkatan laut sekitar 240 kilometer sebelah timur Scarborough Shoal, sebuah daerah penangkapan ikan yang kaya yang direbut Tiongkok dari Filipina pada tahun 2012 setelah ketegangan yang terjadi.

"Mengingat begitu banyak peristiwa yang membuktikan ketidakstabilan di kawasan, tindakan semacam ini, kerja sama strategis yang erat antara negara-negara di kawasan ini sangatlah penting," kata Presiden Marcos Jr kepada wartawan.

"Ini merupakan aspek penting dalam bagaimana kita mempersiapkan diri menghadapi segala kemungkinan," imbuh dia mengenai latihan tersebut, yang ia saksikan bersama Menteri Pertahanan Australia, Richard Marles.

Ini adalah latihan udara, laut, dan darat besar pertama antara kedua negara. Mereka melakukan simulasi perebutan kembali pulau yang dikuasai musuh.

Sekitar 1.200 tentara Australia dan 560 marinir Filipina menyerbu pantai dalam latihan tersebut, tiba dengan kendaraan serbu amfibi, dengan parasut, dan dengan pesawat Osprey AS. Dua jet tempur canggih F-35 Australia terlihat memberikan dukungan udara jarak dekat, dan kapal perang Australia mengamankan perairan sekitarnya.

Pernyataan Bersama

Menhan Marles dan mitranya dari Filipina, Menhan Gilberto Teodoro, juga mengeluarkan pernyataan bersama pada Jumat yang menunjukkan niat mereka untuk merencanakan patroli bersama bilateral di LTS dan wilayah lain yang menjadi kepentingan bersama.

"Kegiatan bilateral yang diperluas tersebut pada akhirnya dapat mencakup negara-negara lain yang berkomitmen untuk menjaga perdamaian dan keamanan di kawasan kita," demikian pernyataan bersama kedua menhan itu.

"Kami berkomitmen bagi gagasan mengenai dunia di mana perselisihan diputuskan dengan mengacu pada hukum internasional, dan apa yang kami lakukan adalah mengerahkan kemampuan militer kami untuk meningkatkan tatanan berbasis aturan," kata Menhan Marles. "Perdamaian dipelihara melalui perlindungan tatanan global yang berbasis aturan," uimbuh dia seraya memperingatkan bahwa tatanan itu sekarang ini berada di bawah tekanan.

Latihan tersebut dilakukan setelah kapal Penjaga Pantai Tiongkok menembakkan meriam air dan memblokir misi pasokan Filipina ke Second Thomas Shoal di LTS pada 5 Agustus.

Angkatan Laut Filipina dengan sengaja mengkandaskan kapal era Perang Dunia II di perairan dangkal tersebut dan mendirikan garnisun kecil pada tahun 1999 untuk menghambat kemajuan Tiongkok di wilayah tersebut.

Pada Selasa (22/8) lalu, misi Filipina kedua berhasil mengirimkan pasokan ke pos terdepan.

Penjaga pantai Tiongkok mengatakan pihaknya memutuskan untuk mengizinkan pasokan ulang atas dasar kemanusiaan karena kapal-kapal Filipina tidak membawa bahan bangunan ilegal untuk bala bantuan skala besar.

Sementara itu Filipina pekan depan akan menjadi tuan rumah pertemuan dengan sesama anggota Asean dan Tiongkok untuk merundingkan kode etik di LTS. AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top