Rabu, 05 Feb 2025, 16:38 WIB

Pasca Kecelakaan di Tol Ciawi, Menteri PU Dorong Mitigasi ODOL

Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo meninjau Gerbang Tol Ciawi 2, Bogor, Jawa Barat, Rabu (5/2) seusai kecelakaan yang merenggut nyawa delapan orang

Foto: Kementerian PU

JAKARTA– Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo didampingi Sekretaris Jenderal Kementerian PU Mohammad Zainal Fatah melakukan peninjauan Gerbang Tol Ciawi 2, Bogor, Jawa Barat, Rabu (5/2). Peninjauan dilakukan untuk mengecek kondisi Gerbang Tol, setelah terjadinya kecelakaan lalu lintas yang melibatkan 6 kendaraan dan menelan 8 orang korban jiwa dan 11 orang terluka di lokasi tersebut, pada Selasa (4/2) pukul 23.30 WIB. 

“Innalillahi wa inna ilaihi rajiun, kita semua turut berduka cita atas kejadian yang tidak terbayangkan dapat terjadi ini. Alhamdulillah, tim dari Kementerian PU dan Jasa Marga sudah bergerak cepat. Tadi kami juga sudah berdiskusi dengan Korlantas Kepolisian yang sedang mengerjakan olah TKP, dan salah satu penyebab utamanya adalah truk ODOL (Over Dimension dan Over Load) yang gagal berfungsi dengan baik,” kata Menteri Dody.

Menteri Dody mengatakan, permasalahan terkait ODOL ini merupakan suatu permasalahan yang dilematis dan kompleks. Menurut Menteri Dody, permasalahan ini tidak hanya menjadi tanggung jawab Kementerian PU dan Kementerian Perhubungan saja, tetapi juga dengan institusi terkait lainnya, termasuk di bidang ekonomi. 

“Kalau kita melarang nanti ada masalah di inflasi atau kenaikan biaya logistik. Tetapi, kalau kita biarkan seperti ini akan ada berbagai resiko seperti kerusakan jalan, bahkan kecelakaan yang menyebabkan kehilangan nyawa. Dari segi kerusakan jalan misalnya, biaya preservasi yang dianggarkan setahun sebanyak 5 kali, tetapi karena ODOL jadi ada penambahan biaya. Begitu pun dengan jalan nasional, kita juga mengalami hal yang sama,” kata Menteri Dody.

“Saat ini, Pemerintah dan institusi terkait memang sedang duduk bersama untuk mencari titik keseimbangannya. Diharapkan, ODOL dapat berkurang tetapi di sisi lain biaya-biaya tidak perlu naik tinggi, inflasi terjaga, dan biaya preservasi jalan juga tidak mengalami kenaikan,” tambah Menteri Dody.

Terkait teknis konstruksi, Kementerian PU dan Jasa Marga selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) tengah menunggu hasil olah TKP dari Korlantas Kepolisian dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Kementerian Perhubungan. Apabila dirasa perlu melakukan penambahan jalur darurat atas kejadian ini, Kementerian PU siap menindaklanjuti rekomendasi teknisnya.

“Saat ini sedang proses olah TKP. Nanti, dari Korlantas dan KNKT akan memberikan judgement yang lebih bagus dari sisi teknis perjalanan di jalan tol. Seharusnya (dari sisi konstruksi) tidak ada masalah karena jalan tol ini sudah beroperasi bertahun-tahun. Namun, berdasarkan data dari Weight in Motion yang telah dipasang Jasa Marga, dapat dipastikan (penyebabnya) karena ODOL. Terkait jalur darurat, kami menunggu Korlantas dan KNKT untuk memberikan saran dan rekomendasi kepada kami, karena Kementerian PU juga tidak bisa langsung membuat jalur darurat tanpa ada arahan dan rekomendasi teknis,” jelas Menteri Dody.

Sebagai bentuk evaluasi dan tindak lanjut, Kementerian PU bersama dengan Jasa Marga dan Kepolisian terkait melakukan penutupan 4 Gerbang Tol, dan hanya memfungsionalkan 4 Gerbang Tol lainnya. Kementerian PU dan Jasa Marga juga tengah melakukan upaya pelebaran jalan tol untuk memperlancar arus lalu lintas. “Sebenarnya ini merupakan salah satu bagian dari kesiapan kami untuk mensupport layanan Mudik Lebaran Tahun 2025 dalam beberapa waktu ke depan. Saat ini Jasa Marga sudah melakukan pelebaran jalan, sehingga harapannya dapat kita jaga bersama dan pada saat Mudik Lebaran dapat fungsional,” tandas Menteri Dody.

Redaktur: Muchamad Ismail

Penulis: Erik, Fredrikus Wolgabrink Sabini

Tag Terkait:

Bagikan: