Pasar Kembali Fokus ke Covid-19

JAKARTA - Pelaku pasar kembali mencermati lonjakan penambahan kasus positif Covid-19 di dunia meskipun kondisi perekonomian di sejumlah negara mulai menunjukkan perbaikan. Pasalnya, peningkatan kasus Covid-19 dikhawatirkan dapat menghambat pemulihan ekonomi global.

Kondisi tersebut diperkirakan dapat memicu investor mengoleksi aset safe haven sehingga mengesampingkan aset berisiko, termasuk rupiah.

Seperti diketahui, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan lalu ditutup melemah tipis lima poin atau 0,03 persen dari sehari sebelumnya menjadi 14.450 rupiah per dollar AS.

"Pasar keuangan dibayangi oleh kekhawatiran lonjakan kasus Covid-19 di dunia yang bisa menghambat pemulihan ekonomi. Kekhawatiran menahan penguatan rupiah di akhir pekan lalu dan menekan rupiah hari ini," kata Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra di Jakarta, Senin (3/5).

Di sisi lain, lanjut Ariston, pemulihan ekonomi yang mulai nampak di sebagian negara di dunia, termasuk Indonesia, masih memberikan optimisme ke pelaku pasar.

Data PMI manufaktur dari Markit menunjukkan kenaikan aktivitas manufaktur selama April dibandingkan Maret.