Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Stabilitas Moneter

Partai Republik Akan Bertemu Biden untuk Cegah Gagal Bayar AS

Foto : ISTIMEWA

Senator Rick Scott berbicara pada konferensi pers yang meminta Presiden Joe Biden untuk bernegosiasi dengan Partai Republik untuk menaikkan plafon utang.

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON - Pada Selasa (9/5), Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, dan para pemimpin Partai Republik akan bertemu untuk menegosiasikan plafon utang negara, sambil berharal agar satu pihak akhirnya mengalah. Ini dilakukan untuk mencegah gagal bayar utang AS.

Dikutip dari The Straits Times, forum Gedung Putih antara Biden, Ketua DPR Kevin McCarthy, dan pemimpin Senat Republik Mitch McConnell menggerakkan putaran penentuan perebutan kekuasaan yang hasilnya akan berdampak pada ekonomi global, dan dapat mengganggu pemilihan presiden AS 2024.

Masalah utama adalah menaikkan plafon utang, prosedur penganggaran misterius yang hampir setiap tahun berlalu dengan sedikit kontroversi. Pada dasarnya, pemerintah AS selalu membelanjakan lebih dari yang telah dianggarkan, tetapi tidak seperti di kebanyakan negara, maka membutuhkan persetujuan kongres untuk pinjaman tambahan.

Tahun ini, McCarthy dan partai sayap kanannya yang teradikalisasi telah memutuskan untuk menolak, kecuali Partai Demokrat lebih dulu setuju untuk melakukan pemotongan anggaran, menyerah pada desakan Partai Republik bahwa Biden telah boros dan tidak bertanggung jawab.

Biden, yang akan bergabung dalam pembicaraan Gedung Putih oleh pemimpin minoritas Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat, Hakeem Jeffries, dan pemimpin mayoritas Demokrat di Senat Chuck Schumer, menuduh Partai Republik melakukan "penyanderaan".

Dia bersikeras plafon utang pertama kali dinaikkan, seperti pada tahun-tahun lainnya, dan baru setelah itu, dia dan Partai Republik dapat mendiskusikan pemotongan anggaran untuk mengurangi akumulasi utang yang telah berusia puluhan tahun, yang saat ini merupakan yang terbesar di dunia sebesar 31 triliun dollar AS.

Perselisihan tentang pengurutan mungkin terdengar akademis. Namun, dengan kedua belah pihak terlibat dan tenggat waktu semakin dekat, debat telah berubah menjadi ujian hidup atau mati kekuatan politik. Jika pengesahan pinjaman tambahan gagal, pemerintah akan kehabisan uang dan gagal bayar.

Beri Isyarat Kepanikan

Melonjaknya suku bunga, aksi jual saham, penurunan peringkat obligasi treasury, dan resesi AS yang hampir pasti akan terjadi, dan itu sebelum mempertimbangkan kerugian jangka panjang pada geopolitik AS.

"Bahkan mendekati pelanggaran plafon utang AS dapat menyebabkan gangguan yang signifikan," kata analisis Gedung Putih memperingatkan.

"Pelanggaran sebenarnya dari plafon utang AS kemungkinan akan menyebabkan kerusakan parah," terangnya.

Kapan bencana itu terjadi? Tidak ada yang tahu pasti. Tapi menurut Departemen Keuangan, pundi-pundi AS bisa habis paling cepat 1 Juni. Itu hanya berjarak tiga minggu dari pertemuan Selasa. Biden akan membicarakan anggaran, tetapi tidak akan menegosiasikan plafon utang AS, dalam pertemuan Kongres.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top